Kamis 04 Oct 2018 16:09 WIB

Airlangga: Afghanistan Minta Perlakuan Khusus Ekspor

Afghanistan merasa kesulitan untuk mengekspor produknya ke Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kedatangan Kepala Staf Pemerintahan Afghanistan Abdullah Abdullah di Istana Wapres, Jakarta, Kamis, (4/10). JK dan Abdullah akan bertemu untuk membahas hubungan bilateral Indonesia dan Afghanistan
Foto: dok. Tim Media Wapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kedatangan Kepala Staf Pemerintahan Afghanistan Abdullah Abdullah di Istana Wapres, Jakarta, Kamis, (4/10). JK dan Abdullah akan bertemu untuk membahas hubungan bilateral Indonesia dan Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Afghanistan meminta perlakuan khusus untuk produk ekspor mereka. Menurut Airlangga, Afghanistan merasa kesulitan untuk mengekspor produknya ke Indonesia.

"Mereka merasa bahwa produk mereka itu kalau masuk ke Indonesia, tanpa perlakuan khusus itu sulit bersaing," ujar Airlangga di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/10).

Airlangga menjelaskan, Afghanistan mempunyai potensi di bidang bahan baku farmasi dan herbal. Selain itu, Afghanistan juga merupakan produsen produk essential oil yang cukup besar.

Airlangga mengatakan, Afghanistan mengharapkan ada tarif khusus untuk produk yang diekspor ke Indonesia. Namun, menurut Airlangga, rata-rata tarif impor di Indonesia sudah nol persen. Oleh karena itu, pemerintah mendorong hubungan business to business antara Afghanistan dan Indonesia.

"Kita dorong B2B, dan mereka melihat bahwa pengembangan industri Indonesia relatif lebih unggul dari mereka, dan mereka ingin belajar bagaimana membuat kebijakan industri," kata Airlangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement