REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) melakukan gerakan 1.000 nasi bungkus untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Parigi, dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. "Setiap hari kami membagikan 1.000 nasi bungkus kepada masyarakat, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam," kata Head of Network and Services BNI Wilayah Manado Dewanta Ary Wardhana dari Palu, Jumat (5/10).
Dia mengatakan gerakan 1.000 nasi bungkus akan berlangsung selama 30 hari ke depan. "Saat ini sudah berjalan selama tiga hari, kami berharap gerakan ini akan diikuti juga oleh BUMN yang lain," kata dia.
Pihaknya memberdayakan masyarakat sekitar yang pintar masak, untuk membuat makanan tersebut. "Kami membayar masyarakat yang masak tersebut, untuk membantu juga keperluan mereka setelah pascagempa," katanya.
Saat ini, katanya, pembagian makanan dilakukan di Palu, Parigi kemudian akan ke Donggala. Ke depan, dia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami.
Kepala Cabang BNI Palu Amirudin mengharapkan dengan gerakan 1.000 nasi bungkus bisa membantu masyarakat yang masih dalam pemulihan dan mereka yang tidak bisa untuk memasak. Posko dapur umum untuk pelaksanaan gerakan itu di rumah dinas BNI Palu.
BNI juga membawa puluhan relawan untuk membantu pemulihan Palu dan Donggala, serta bantuan pangan maupun sandang. Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB gempa pertama kali mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan magnitudo 7,4, kedalaman 10 kilometer di jalur sesar Palu-Koro.