Kamis 11 Oct 2018 13:49 WIB

Badai Michael Hantam Amerika Serikat

Badai menghantam Florida dengan kecepatan 155 mph.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA CITY -- Badai Michael menghantam Florida, Amerika Serikat (AS) dengan kecepatan angin 155 mph. Badai menghancurkan rumah-rumah dan menenggelamkan pemukiman. Badai ini menjadi badai terbesar dalam 50 tahun terakhir. Dikabarkan satu orang tewas karena badai ini.

"Sejujurnya sangat menakutkan, ada begitu banyak suara bising, kami pikir jendela akan hancur, kami menahan jendela dengan membuat barikade dengan kasur," kata salah seorang warga, Vance Beu, 29 tahun, Kamis (11/10).

Beu mengaku bertahan bersama ibunya di apartemennya, Apartemen Spring Gate, sebuah kompleks apartemen yang menggunakan kayu. Ia mengatakan suara badai seperti suara mesin jet. Telinganya bahkan mendengung ketika tekanan udara turun.

Juru bicara Sheriff Gadsden County, Anglie Hightower mengatakan, seorang laki-laki yang tewas karena rumahnya tertimpa pohon. Hightower mengatakan, tim penyelamat kesulitan menjakau rumahnya karena pohon tumbang dan puing-puing yang menghalangi jalanan. Laki-laki tersebut belum teridentifikasi.

Kerusakan di Panama City sangat ekstensif, dengan pohon tumbang dan kabel listrik yang berhamburan di mana-mana. Atap-atap rumah terlepas dan terbelah menjadi dua karena tertimpa pohon. Rambu lalu lintas berjatuhan di jalanan. Masyarakat setempat mulai keluar rumah ketika badai mereda meski langit masih mendung.

Seorang perempuan Kaylee O'Brien menangis ketika ia sedang mencari-cari sesuatu di puing-puing apartemennya di Whispering Pines. Sebatang pohon pinus menghantam apartemen yang ia tinggali bersama tiga orang rekannya. Pohon tersebut hampir melukai dua orang yang tinggal di apartement tersebut. O'Brien mencari kucingnya yang bernama Molly.

"Kami belum melihat dia sejak pohon itu menghantam rumahnya, dia bayi saya," kata O'Brien, dengan tangis yang membasahi wajahnya.

Di Apalachicola, Sally Crown keluar dari rumahnya. Kerusakaan yang paling parah terjadi dipekarangan rumah Crown. Beberapa pohon tumbang. Setelah badai mereda Crown langsung mengunjungi cafe yang ia kelola dan melihat kehancuran yang parah.

"Ini benar-benar menakutkan, sebuah bencana, ada banjir dimana-mana, perahu di tol, rumah di tol, rumah-rumah yang sudah sangat lama ada di sana hancur begitu saja," kata Crown.

Gubernur Rick Scott mengumumkan, pencarian dan pertolongan maksimal akan segera dilakukan setelah kondisinya memungkinkan. Ia meminta warganya untuk menjauhi jalanan yang dipenuhi oleh puing-puing.  "Jika Anda dan keluarga Anda bisa melalui badai dengan aman, hal terburuk yang bisa Anda lakukan sekarang adalah bertindak bodoh," katanya.

Badai kategori 4 yang dipenuhi air dari perairan hangat Teluk Mesiko itu menghancurkan sebuah kota dekat Pantai Mesiko sekitar 320 kilometer dari Panhandle sebuah kota pantai, pemukiman nelayan dan pangkalan militer.

Setelah mengamuk di Panhandle, badai Michael mengarah ke Georgia selatan sebagai badai kategori 3. Meski intesitasnya menurun menjadi kategori 3 tapi badai tersebut tercatat sebagai badai terbesar yang pernah menghantam Georgia.

Lalu intensitas badai tersebut pun semakin turun menjadi kategori 1 tapi dikabarkan akan ada tornado yang akan menghantam Georgia tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement