Kamis 11 Oct 2018 16:55 WIB

Ampunan Allah SWT

Pentingnya tobat dan memohon ampun

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,OLEH: AJI SETIAWAN 

Musibah datang silih berganti di berbagai daerah di negeri kita.Masih teringat tsunami Aceh dan gempa bumi Padang. Yang terbaru, belum selesai bencana gempa bumi di Lombok, muncul lagi gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah, yang membawa korban jiwa maupun harta benda yang tak terkira. Tidak ada yang lebih patut untuk dilakukan selain menjadikan semua kejadian alam ini sebagai bahan untuk mengevaluasi diri dalam hubungan dengan Sang Pencipta dan dengan sesama manusia.

Bagi mereka yang telah atau sedang mengalami keadaan tersebut, juga bagi siapa saja yang tidak ingin mengalaminya, tak ada jalan lain kecuali segera bertobat, memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT karena Dia-lah yang menentukan se gala kejadian dan peristiwa di dunia ini.

Tobat, menurut Syekh Nawawi al- Bantani dalam kitab Tanqih al-Qaul al Hadits, adalah berpaling dari sesuatu yang tercela menurut syara' kepada sesuatu yang terpuji karena mengetahui bahwa dosa-dosa dan maksiat adalah sesuatu yang membinasakan dan menjauhkan diri dari Allah dan surga-Nya, sedangkan meninggalkannya akan mendekatkan diri kepada Allah dan surga-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, Penyesalan adalah tobat, dan orang yang bertobat dari dosa bagaikan orang yang tidak memiliki dosa. (HR ath-Thabarani dan Abu Nu'aim dari Ibnu Sa'id al-Anshari).

Hadis lain yang diriwayatkan Baihaqi dan Ibnu Asakir menyebutkan, orang yang memohon ampun dari dosa tetapi tetap saja melakukan perbuatan dosa itu seperti orang yang mengejek tuhannya.

Tobat, menurut al-Hasan RA, memiliki empat penyangga. Pertama, memohon ampun dengan lisan. Kedua, menyesal di dalam hati. Ketiga, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dengan anggota-anggota tubuh.Keempat, bertekad di dalam hati untuk tidak mengulangi.

Para ulama juga menjelaskan, tobatnya orang-orang awam adalah bertobat dari dosa-dosa. Tobatnya orang-orang khowash(orang-orang khusus) adalah bertobat dari kelalaian hati. Kemudian, tobatnya khawashul khawash (orang-orang yang sangat khusus) adalah bertobat dari mengingat sesuatu selain Allah SWT.

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan orang- orang yang menyucikan diri.(QS al- Baqarah: 222). Dalam Alquran surah al-Muzzammil ayat 20, "Dan me mo hon ampunlah kalian kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Rasulullah SAW juga menjelaskan, "Tidak ada sesuatu yang lebih Allah sukai dibandingkan seorang pemuda yang bertobat, dan tidak ada sesuatu yang lebih Allah murkai daripada seorang tua yang masih terus melakukan perbuatan maksiatnya. (HR Abu al-Muzhaffar dari Salman al-Farisi).

Karena pentingnya tobat dan memohon ampun, Nabi Muhammad SAW, selain menyuruh umatnya untuk bertobat, juga melakukannya sebagai contoh bagi umatnya. Beliau menyatakan, "Bertobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya setiap hari seratus kali."(HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar).

Jika Rasulullah saja yang tidak memiliki dosa senantiasa demikian, bagaimana dengan kita yang setiap hari tak pernah luput dari dosa?Berapa kalikah kita harus bertobat setiap hari? Yang jelas, makin banyak beristighfar tentu makin baik.

Nabi juga berpesan agar kita tidak putus asa dalam bertobat. Bertobat dan memohon ampun juga memudahkan rezeki, sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Banyak memohon ampun dapat menarik (mendatangkan rezeki)."

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, "Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan dengan lebat dan memperbanyakkan harta dan anak- anakmu, dan mengadakan untuk mu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai."(QS Nuh: 10-12).

Dengan menundukkan hati, mari kita berdoa kepada Allah SWT, (Allohumma Ya Kafiyal bala ikfinal bala qobla nuzulihii minas samai, ya Allah)."Ya Allah, wahai Zat Yang mampu menolak segala bencana, peliharalah kami dari segala bencana sebelum ia turun dari langit, ya Allah."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement