Sabtu 13 Oct 2018 11:30 WIB

'Persib tanpa Bobotoh Terasa Hambar'

Persib harus melakukan laga kandang usiran di luar pulau tanpa dukungan Bobotoh.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andri Saubani
Bobotoh alias pendukung Persib berbincang di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Bobotoh alias pendukung Persib berbincang di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan pemain Persib, Tantan Dzalika menyayangkan keputusan Komdis PSSI atas sanksi bagi Persib menyusul insiden tewasnya suporter Persija, Haringga Sirila. Persib harus melakukan laga kandang usiran di luar pulau tanpa dukungan Bobotoh di stadion.

"Kalau yang saya rasakan kalau Persib tanpa Bobotoh istilahnya terasa hambar, Karena adanya pemain ke-12 itu sangat berpengaruh sekali," kata Tantan saat dihubungi, Kamis (11/10).

Dia melihat bagaimana di tiap laga Persib Bobotoh selalu hadir menyemangati. Hasilnya, Persib mampu meraih puncak klasemen dan menjadi juara paruh musim.

"Tapi ya walaupun Bobotoh kita lagi disanksi, mudah-mudahan tidak berpengaruh ke pemain. Yang pastinya Bobotoh walaupun tidak menyaksikan langsun, mereka selalu nobar dan mendoakan Persib," lanjut Tantan.

Striker yang membawa Persib juara 2014 lalu ini tetap optimistis Persib dapat menjadi juara Liga 1 2018. "Ya kalau memang ditakdirkan sama Allah kita juara, Insya Allah. Walaupun kita banyak yang menekan, banyak yang tidak suka Persib menjadi juara ya Insya Allah. Kalau memang sudah ditakdirkan sama Allah juara ya kita pasti juara," tegasnya.

Dia berharap, besarnya sanksi Persib tidak terpengaruh pada prestasi Persib. Apalagi, usaha Persib ke jalan kemenangan sudah setengah jalan.

"Mudah-mudahan Persib tidak berpengaruh sama isu-isu dan sanksi itu. Tetap berjuang, lihat kedepan karena posisi Persib masih ada di puncak, jadi harus bisa mempertahankan," tutup Tantan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement