Senin 15 Oct 2018 11:10 WIB

Gula tak Laku, Petani Tebu Cirebon Pasrah

Saat ini pun gula masih menumpuk di gudang.

Petani tebu.
Foto: Umarul Faruq/Antara
Petani tebu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para petani tebu asal Cirebon, Jawa Barat, mengaku pasrah dengan nasibnya karena gula mereka tak kunjung laku dijual dan penyerapan dari Bulog pun melambat.

"Tahun ini adalah tahun yang sangat pahit bagi petani tebu karena gula tidak laku dijual," kata seorang petani tebu Cirebon, Mae Azhar di Cirebon, Senin (15/10).

Baca Juga

Dia mengatakan panen dan cocok tanam pada tahun ini sangat sulit bagi para petani dan mereka mengaku pasrah dengan kondisi saat ini. Mae mengaku gula para petani dihargai dengan sangat murah dan bahkan tidak laku dijual. Saat ini pun gula masih menumpuk di gudang.

Para petani tebu, kata Mae, berharap agar para pemimpin yang berwenang bisa melihat kondisi mereka dan tidak tutup mata. "Semoga para pemimpin kita cepat sadar dan melihat realita yang terjadi di lapangan," ujarnya.

"Meskipun susah para petani tebu masih berpikir positif, dan masih mau bercocok tanam tebu, walaupun terseok-seok," lanjutnya.

Sementara itu petani lain, Didi Junaidi mengaku pasrah dengan tidak lakunya gula petani, karena saat ini masih menumpuk di gudang dan belum laku dijual, karena harga yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan petani. Selain itu, pembelian dari Bulog yang sudah menjanjikan akan membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kilogram juga belum membeli lagi dan ini tentu membuat petani resah.

"Bulog juga baru dua kali membeli gula kami, padahal katanya mau membeli semua gula dari petani," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement