Senin 15 Oct 2018 14:29 WIB

Menyikapi Cobaan Hidup

Setiap cobaan yang Allah berikan selalu mengandung hikmah dan kebaikan.

Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agus Sopian

Dari Abu Sa'id dan Abu Hu rairah RA dari Nabi SAW, ia bersabda: "Seorang Muslim yang tertimpa kecelakaan, kemela ratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun kedukacitaan, walau pun hanya tertusuk duri, niscaya Allah akan mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut mengabarkan bahwa setiap cobaan yang Allah berikan selalu mengandung hikmah dan kebaikan. Siapa yang ditimpa cobaan hendaknya ia merenungkan apa arti semua itu. Ketika Allah mendatangkannya kepada kita, tiada lain merupakan bukti kecintaan-Nya dan Dia sungguh ingin mengangkat derajat kita.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya." (HR Bukhari). Kehilangan orang tercinta, ditimpa penyakit, hartanya diambil orang, atau musuh-musuhnya melecehkan, semua itu sangatlah menodai hidup dan menggoyahkan hati. Dalam menyi kapinya, tak ada jalan lain selain bersabar dan berserah diri secara total kepada Allah serta terus memohon kepada-Nya jalan keluar.

Dunia ini merupakan panggung cobaan dan ujian. Berbagai cobaan hidup datang dari Allah untuk meng ukur seberapa besar keimanan dan kesabaran kita. Semua cobaan akan menjadi ringan jika tahu pahala yang terselip di baliknya. Beruntunglah bagi kita yang mau bersabar dan ridha atas apa yang ditetapkan-Nya.

Ada sebuah kisah tentang Basyir al-Thabari. Suatu ketika tentara Ro mawi merampas kerbau-kerbaunya yang berjumlah sekitar 400 ekor. Pa ra hamba sahaya menemuinya dan berkata, "Tuan, kerbau-kerbau itu hilang." Basyir pun berkata, "Kalau begitu, pergilah kalian. Karena kalian telah merdeka di hadapan Allah." Mendengar hal itu, anaknya ber kata, "Ayahku, kita jatuh miskin!" Basyir menjawab, "Biarlah, anakku. Sesungguhnya Allah sedang meng ujiku dan aku ingin menambahnya."

Dari kisah itu, kita bisa belajar bahwa mukmin sejati akan selalu memantapkan imannya. Tegar meng hadapi cobaan-cobaan besar. Tak terdengar dari mulutnya ke luhan-keluhan mengiba. Hatinya tenang tidak menggerutu. Ia yakin cobaan itu pasti segera hilang dan diganti dengan kebaikan.

Allah berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS al-Zumar:10). Kesabaran pulalah yang membuat para nabi dan rasul mendapatkan derajat yang mulia dan menjadi ke kasih Allah. Oleh sebab itu, jika kita paham pasang dan surutnya lautan kehidupan, tentu tahu bagaimana harus bersabar. Wallahu'alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement