Rabu 17 Oct 2018 00:07 WIB

JK: Kampanye Negatif Sulit Dihindari dalam Pemilu

Kampanye ada tiga macam yakni kampanye positif, kampanye negatif, dan kampanye hitam.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, kampanye negatif dalam pemilihan umum (pemilu) sulit dihindari. Karena biasanya kampanye negatif mencari dan mengemukakan kesalahan lawan.

"Kampanye negatif kadang-kadang susah dihindari, karena dia mengemukakan fakta," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (16/10).

Jusuf Kalla menjelaskan, kampanye ada tiga macam yakni kampanye positif, kampanye negatif, dan kampanye hitam. Kampanye positif yakni mengemukakan program-program, sedangkan kampanye negatif mengemukakan kesalahan lawan. Sementara, kampanye hitam yakni membuat fitnah.

"Kalau kampanye positif itu bagus, kampanye negatif suusah dihindari karena intinya fakta," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengibaratkan, pertarungan politik seperti bermain bulutangkis. Artinya seseorang bisa mendapatkan nilai ketika melakukan upaya dengan benar. Adapun di sisi lain, nilai tersebut juga bisa diraih ketika pihak lawan melakukan kesalahan.

"Politik itu kayak main bulutangkis, you dapat poin kalau you smash-nya benar, tapi juga dapat poin kalau lawan kita salah, artinya untuk kampanye ini berbuatlah yang positif dan jangan bikin kesalahan," kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Ahad (14/10). Di dalam sambutannya Sohibul mempersilakan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif.

"Silakan antum masuk ke negative campaigne. Cukup 20 persen," kata Sohibul di hadapan calon anggota legislatif PKS yang hadir di dalam konsolidasi tersebut.

Sohibul menjelaskan, kampanye negatif yang dimaksud adalah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan yang disertai dengan fakta.

"Itu namanya negative campaigne, itu boleh. sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," imbuhnya.

Kendati memperbolehkan melakukan kampanye negatif, PKS justru tidak memperbolehkan kadernya untuk melakukan kampanye hitam. Menurutnya hal tersebut adalah bentuk fitnah.

"Kita tidak ada toleransi, 0 persen kepada fitnah atau kampanye hitam," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement