Rabu 17 Oct 2018 15:32 WIB

Peresmian Tol Semarang-Batang Terancam Tertunda

Saat ini pembebasan lahan tambahan belum juga selesai

Sejumlah siswa melintasi lokasi pembangunan Tol Semarang-Batang di Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. ilustrasi
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah siswa melintasi lokasi pembangunan Tol Semarang-Batang di Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rencana peresmian jalan tol Semarang-Batang pada akhir 2018 terancam tertunda. Penundaan dikarenakan belum selesainya pembebasan lahan tambahan ruas jalan bebas hambatan yang merupakan bagian dari tol Transjawa tersebut.

"Kendalanya memang pembebasan lahan, target akhir Oktober tuntas," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani saat mengecek perkembangan pembangunan tol Semarang-Batang di Batang, Rabu (17/10).

Menurut dia, lahan yang masih belum terbebas itu merupakan bagian dari tambahan pengadaan dari perencanaan awal. "Kalau masih ada satu bidang yang belum terbebas pun belum bisa dikerjakan," tambahnya.

Ia menyebut beberapa titik yang masih dalam tahap pembebasan lahan tersebut sebagian besar berada di Kota Semarang. Ia menuturkan pembebasan lahan tersebut berada di sekitar simpang susun Krapyak, titik yang menghubungkan ruas tol Semarang-Batang dan tol dalam Kota Semarang.

Sementara untuk "main road", lanjut dia, pembangunan konstruksinya secara umum sudah mencapai 93 persen. Ia mengatakan pembangunan konstruksi tersebut ditargetkan selesai pada 30 November 2018.

Mulai 1 Desember, kata dia, sudah akan dimulai uji kelayakan hingga 20 Desember 2018. "Setelah 20 Desember sudah bisa diresmikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Semarang-Batang, Ari Iriyanto, mengatakan, untuk ruas tol sepanjang 75 kilometer ini terdapat tambahan pengadaan lahan seluas 67 ha. Menurut dia, untuk pembangunan ruas utama masih ada dua bidang yang meliputi masjid dan sekolah yang masih dalam proses penyelesaian.

"Secara umum untuk ruas jalan 2X2, pembangunan konstruksinya sudah mencapai 95,45 persen," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement