Kamis 18 Oct 2018 22:10 WIB

Menag Ajak Rumah Sakit Serap Nilai Agama

Pengelolaan rumah sakit ke depan perlu lebih menyerap nilai agama yang universal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi fasilitas rumah sakit.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi fasilitas rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menjadi pembicara pada Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) ke-14. Kongres ini berlangsung di Jakarta dan diikuti para pengelola rumah sakit se-Indonesia.

Di hadapan peserta kongres, Menag mengenalkan istilah Religious Hospital. Menurutnya, pengelolaan rumah sakit ke depan perlu lebih menyerap nilai-nilai agama yang bersifat universial seperti, adil, damai, bermanfaat, dan berkemanusiaan. Nilai-nilai yang berlaku ini tidak ada pertentangan di antara agama.

Religious Hospital pun semakin relevan dan penting berkenaan dengan kompleksitas tantangan rumah sakit. Menag menilai kemampuan teknis saja tidak cukup di era disrupsi, sehingga perlu diimbangi kemampuan non teknis dan psikis apalagi potret demografi Indonesia adalah masyarakat religius.

"Kita melihat frame dalam potret besar penduduk kita adalah masyarakat religius. Maka, yang bisa dilakukan adalah bagaimana berkolaborasi melayani masyarakat yang akrab dengan agama. Ini mungkin nampak sepele, tapi amat penting. Apalagi perhatian masyarakat terhadap agama meningkat," ujar Menag dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Kamis (18/10).

Rumah sakit yang memanfaatkan nilai agama untuk usahanya, dalam dunia marketing disebut sebagai upaya menghasilkan niai tambah bagi pelanggan. Tiap rumah sakit baiknya mulai mencoba paradigma yang lebih positif dengan memanfaatkan sumber daya di luar cara konvensional.

Acara kongres ini diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Untuk tahun ini kongress mengambil tema 'Dengan Smart Hospotal dan Jiwa Hospital preneurship Rumah Sakit Indonesia Siap Melaksanakan Health Coverage dan Berkompetisi di Era Global'. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement