Selasa 23 Oct 2018 01:16 WIB

BMKG Pasang 20 Sensor Gempa di Sulteng

Sensor gempa ini dipasang di seluruh sesar yang aktif di Palu

Red: Nidia Zuraya
Peta dengan episentrum gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di dekat Palu, Jumat (28/9).
Foto: EPA-EFE/USGS / Handout Editorial Use Only/No sales
Peta dengan episentrum gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di dekat Palu, Jumat (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 20 unit sensor gempa atau portable seismograf di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga ke bagian tenggara. Sensor tersebut dipasang di seluruh sesar-sesar yang aktif di Palu, sampai ke bagian tenggara, untuk mendapatkan informasi pergerakan sesar tersebut.

"Alat ini kita pasang sampai 40 hari ke depan," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Saldy kepada sejumlah wartawan di Palu, Senin (22/10).

Ke depannya, pihaknya akan terus menambah sensor tersebut, agar dapat mendeteksi gempa-gempa kecil. Selain itu, BMKG telah melakukan survei untuk peta inundasi tsunami, atau seberapa jauh air laut masuk ke darat dan seberapa tinggi gelombang tsunami tersebut.

Data-data survei itu, kata dia, akan digabungkan bersama data badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian PUPR dan ATR/BPN, sehingga menghasilkan data yang sangat komprehensif, untuk dioptimalkan secara bersama-sama.