Jumat 26 Oct 2018 06:16 WIB

Harga Gabah Naik di Pengujung Musim Panen

Ada petani yang tak menikmati harga tinggi karena sawahnya diserang hama wereng.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi area sawah menjelang panen
Ilustrasi area sawah menjelang panen

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Harga gabah di Kabupaten Subang, mengalami kenaikan di pengujung musim panen. Kenaikanya mencapai Rp 30 ribu per kuintal. Sebelumnya, harga gabah kering pungut (GKP) mencapai Rp 520 ribu per kuintal. Saat ini, harganya mencapai Rp 550 ribu per kuintal.

Ketua Gapoktan Mitra Tani Desa Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Manaf Hadi Permana, mengatakan, sudah sepekan ini ada kenaikan. Penyebabnya, musim panen raya akan segera berakhir sehingga areal persawahan yang panen tinggal sedikit.

"Makanya, harganya mengalami kenaikan," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (25/10).

Kondisi serupa juga terjadi pada gabah kering giling (GKG). Kenaikannya sama, mencapai Rp 30 ribu per kuintalnya dari sebelumnya, Rp 620 ribu kini menjadi Rp 650 ribu per kuintalnya. 

Meskipun ada kenaikan, lanjut Manaf, tak semua petani menikmatinya. Sebab, saat ini musim panen raya akan segera berlalu. Jadi, yang menikmati harga mahal ini adalah petani yang saat ini masih belum panen.

Di tengah kabar bahagia soal kenaikan harga, sejumlah petani dari Desa Cigugur Kidul, Kecamatan Pusakajaya, mengeluhkan soal serangan hama wereng jelang panen. Iman Tasriman (36 tahun) petani setempat, mengatakan, serangan hama wereng ini sangat mengganggu petani. Apalagi, hama menyerang menjelang musim panen.

"Ini wereng tidak bisa diajak kompromi," ujarnya.

Hampir seperempat hamparan sawah diserang hama wereng. Tanaman padi yang harusnya berwarna hijau kekuningan malah nampak gosong dan mati.

Kondisi ini, jelas membuat petani risau. Sebab, takut serangan hama itu menjadi semakin sporadis. Karena itu, petani di desa ini ingin supaya petugas penyuluh pertanian segera turun ke lapangan untuk membantu petani bagaimana cara menyelamatkan padi dari serangan wereng tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement