Jumat 26 Oct 2018 13:01 WIB

Cina Ajak Jepang Lindungi Pasar Bebas

PM Cina dan PM Jepang bertemu membahas perang dagang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Cina Li Keqiang menyampaikan pidato dalam peluncuran peringatan 15 tahun hubungan kemitraan strategis ASEAN-Cina di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (7/5).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Perdana Menteri Cina Li Keqiang menyampaikan pidato dalam peluncuran peringatan 15 tahun hubungan kemitraan strategis ASEAN-Cina di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan Cina dan Jepang harus melindungi pasar bebas dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi global. Hal itu Li ungkapkan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang mengunjungi Beijing untuk membahas perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat (AS).

"Kami berharap kedua belah pihak bekerja keras mempromosikan kedamaian kawasan, melindungi multilateralisme dan pasar bebas, dan menjadi poros stabilitas dan momentum ini tidak hanya milik Asia tapi juga seluruh dunia," kata Li dalam pidatonya Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat (26/10).

Kedatangan Abe selama tiga hari di Cina untuk melebarkan cakupan kerja sama antara dua perekonomian terbesar di Asia. Kunjungan itu juga untuk mendorong kepercayaan antarkedua belah pihak yang sangat rapuh setelah kedua negara memperbaiki hubungan mereka pada 1972.

Abe tiba beberapa jam lebih awal dalam pertemuan bilateral pertamanya dengan Cina sejak tujuh tahun yang lalu. Abe mengatakan dua negara memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi tidak hanya di Asia juga dunia.

Pada beberapa tahun terakhir Cina telah melampaui Jepang sebagai perekonomian terbesar di Asia. Mereka juga mengancam dominasi AS sebagai perekonomian terbesar di dunia. Membuat Negeri Paman Sam tersebut berusaha menggoyang perekonomian mereka dan memicu perang dagang. Sementara, Jepang juga memiliki permasalahan di sektor perdagangan dengan AS.

Walaupun Jepang cukup khawatir dengan semakin kuatnya kekuatan Angkatan Laut Cina, tapi Jepang juga ingin mempererat kerja sama ekonomi dengan Negeri Tirai Bambu tersebut. Di satu sisi mereka juga harus menjalin hubungan tersebut tanpa mengganggu hubungan mereka dengan AS.

Hubungan Abe dengan Cina tidak selalu mulus, ia pernah berkonflik dengan para pemimpin Cina pada 2012 ketika Jepang-Cina memperebutkan pulau-pulau di Laut Timur Cina. Ia sudah berkali-kali bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pertama kali mereka bertemu pada tahun 2014 lalu.

Tapi pertemuannya dengan Xi kali ini akan menjadi pertemuan pertama hubungan Cina-Jepang sejak 2011. Kedua negara yang bertetangga tersebut akan menandatangani 50 MoU baru. Perjanjian tersebut mencakup sektor energi, kesehatan, finansial, sampai otomotif.

"Kami ingin mendorong kerja sama dengan negara ketiga dalam bagian Belt and Road initiative dan meningkatkan kerja sama bilateral ke tahap yang lebih tinggi lagi," kata Li.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement