Jumat 26 Oct 2018 14:27 WIB

Khatib Istiqlal Ajak Umat Islam tak Saling Mencela

Islam mengatur seseorang tidak hanya harus menjadi saleh secara individu.

Jumat Pertama Ramadhan. Jamaah Shalat Jumat memadati Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (18/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Jumat Pertama Ramadhan. Jamaah Shalat Jumat memadati Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khatib Istiqlal dalam khutbah shalat Jumat di Masjid Istiqlal mengajak umat Muslim tidak saling mencela satu sama lain. Sesungguhnya manusia seperti yang disebut di dalam Alquran adalah makhluk sosial.

"Dalam surah Al Hujurat menjelaskan betapa Islam, umat Muslim harus berinteraksi sosial, harus berdialektika. Jangan saling mengolok-olok, jangan saling mencela, jangan saling mencari keburukan, jangan mencari celah orang lain," kata H Kamaruddin Amin yang bertindak sebagai khatib shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (26/10).

Baca Juga

Kamaruddin mengingatkan sesungguhnya tata cara beragama dalam Islam mengatur seseorang tidak hanya harus menjadi saleh secara individu, tetapi juga harus berinteraksi sosial dalam berkehidupan di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kutbahnya yang bertema "Agama Sebagai Instrumen Transformasi Sosial", Kamaruddin memaparkan lima fase manusia dalam beragama.

Mulai dari mempelajari ilmu agama dari Alquran dan hadist, mengamalkannya, menginternalisasi agama dalam diri, merefleksikannya dalam kehidupan sosial, serta agama Islam yang membawa pada perubahan. Kamaruddin juga menekankan pentingnya mengimplementasikan agama dalam berkehidupan sosial di masyarakat.

Menurutnya, saat ini banyak orang yang sudah baik dalam agama secara individu namun belum bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. "Banyak orang baik secara individu, tapi ketika hidup dalam berkomunitas, dalam berbangsa, dalam bernegara tidak bisa direfleksikan keagamaannya secara  maksimal. Harus ada relfeksi keagamaan, agar keberagamaan kita tidak hanya dirasakan oleh diri kita sendiri, tapi dirasakan oleh masyarakat," kata dia.

Selain jamaah shalat Jumat dari kalangan umum, di Masjid Istiqlal tersebut juga dihadiri masyarakat yang akan melakukan aksi bela kalimat tauhid yang akan berpusat di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan usai shalat Jumat. Jamaah mengenakan atribut berupa ikat kepala dan ikat lengan warna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid dalam bahasa Arab.

Massa secara perlahan mulai keluar dari Masjid Istiqlal dan turun ke jalan untuk menuju pusat aksi dengan tujuan menyampaikan aspirasi sambil membawa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Sebagian jamaah shalat Jumat lainnya masih tetap berada di Masjid Istiqlal untuk mengikuti kajian agama yang dilaksanakan rutin setiap Jumat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement