Sabtu 27 Oct 2018 08:07 WIB

Turki Minta Saudi Ekstradisi 15 Pelaku Pembunuhan Khashoggi

Erdogan menekan Saudi mengungkap siapa yang memerintahkan pembunuhan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi melewati pemeriksaan sebelum menuju konsulat Saudi, di Istanbul, sebelum masuk, Selasa, (2/10/2018).
Foto: CCTV / TRT Dunia melalui AP
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi melewati pemeriksaan sebelum menuju konsulat Saudi, di Istanbul, sebelum masuk, Selasa, (2/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jaksa Turki sedang mempersiapkan permintaan ekstradisi 18 pelaku pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi ke Turki. Permintaan ekstradisi ini disiapkan setelah Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan meminta Arab Saudi untuk segera mengungkapkan pelaku pembunuhan.

"Alasan di balik permintaan ekstradisi ini karena Jamal Khashoggi dibunuh di Turki oleh warga Arab Saudi yang datang ke Turki dengan tujuan yang spesifik," kata pejabat senior Turki, Sabtu (27/10), dilansir dari Reuters.

Kerajaan Arab Saudi sudah menangkap 18 tersangka yang dianggap terlibat dalam kasus pembunuhan. Sebelumnya Arab Saudi membantah terlibat dalam menghilangnya Khashoggi setelah masuk kantor konsulat mereka di Istanbul.

"Ini jelas sistem peradilan di Turki lebih siap untuk menyediakan keadilan dalam kasus ini," kata pejabat senior tersebut.

Turki mengatakan 15 pelaku yang dianggap telah melakukan pembunuhan penulis kolom di Washington Post tersebut pulang ke Arab Saudi. Beberapa hari terakhir Erdogan semakin menekan Arab Saudi untuk segera menuntaskan kasus ini.

Pemerintah negara-negara barat juga menyuarakan ketidakpercayaan mereka terhadap penyebab kematian Khashoggi yang diberikan oleh Arab Saudi. Membuat hubungan salah satu eksportir minyak terbesar tersebut dengan sekutu mereka di Eropa dan Amerika memburuk.

Jaksa penuntut umum Arab Saudi pada Jumat (27/10) kemarin mengatakan pembunuhan Khashoggi sudah direncanakan. Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Kerajaan Arab Saudi yang mengatakan kematian Khashoggi sebagai kecelakaan dalam interogasi.  

Tidak hanya para pelaku, Erdogan juga meminta Arab Saudi untuk mengungkapkan siapa yang paling bertanggungjawab atas kasus ini. "Siapa yang memberikan perintah? Siapa yang memberikan perintah 15 orang itu datang ke Turki?" kata Erdogan di depan anggota partai AK di Ankara.

Tunangan Khashoggi yang menunggu di luar kantor konsulat saat pembunuhan terjadi, Hetice Cengiz, menolak undangan Presiden AS Donald Trump. Menurutnya undangan tersebut hanya untuk menarik dukungan publik kepada Trump.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement