Kamis 01 Nov 2018 10:30 WIB

Empat Cara Lindungi Anak dari Penculikan

Anak harus diajari cara bersikap dengan orang asing.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Penculikan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penculikan anak kembali terjadi. Pada Ahad (28/10) siswi kelas 1 SD di Tianyar, Karangasem menjadi korban penculikan.

Korban menangis dan berteriak pada saat digendong dan dibawa lari oleh pelaku. Orang tua yang mengetahui langsung berteriak dan mengejar, pelaku akhirnya berhasil dibekuk oleh masa yang turut membantu.

Belum lagi perihal kabar penculikan dan pengambilan organ dalam tubuh anak-anak yang juga ramai diperbincangkan warganet. Semua itu membuat orang tua ketar-ketir dengan keselamatan anak-anaknya.

Kekhawatiran itu tidak akan pernah usai, jika orang tua tidak melakukan hal-hal untuk memastikan keamanan anaknya. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari penculikan menurut psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo.

1. Ajarkan anak bersikap pada orang asing

Menurut Vera, mengajarkan sikap anak ketika berhadapan dengan orang asing yang mendekatinya sangat penting. Misalnya, dengan menjaga jarak antara anak dengan orang asing tersebut.

“Jaga jarak dua sampai tiga lengan anak agar tidak mudah dijangkau,” kata Vera kepada Republika.co.id, Kamis (1/11).

2. Beritahukan kepada anak siapa saja yang boleh ia dipercaya

Ambil waktu dengan anak untuk memberitahukan kepadanya siapa saja orang-orang yang bisa dipercaya dan boleh mendekatinya. Jangan lupa untuk menyebutkan ciri-cirinya agar anak lebih paham. 

“Sampaikan pada anak secara spesifik siapa saja yang dapat ia percaya, sebutkan ciri-cirinya, misalnya satpam sekolah,” kata Vera.

3. Tepat waktu jemput anak pulang sekolah 

Jam rawan bagi anak-anak salah satunya saat mereka pulang sekolah. Oleh karena itu, Vera menyarankan agar para orang tua agar tidak membiarkan anak menunggu saat pulang sekolah. 

“Jangan pernah telat menjemput anak saat pulang sekolah dan ajarkan anak di mana tempat aman dia dapat menunggu jemputan,” kata Vera.

4. Gunakan kata sandi

Kata sandi setidaknya akan membantu anak menyortir orang-orang yang mencurigakan. “Gunakan password antara anak dan penjemput yang hanya diketahui oleh anak dan penjemput,” terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement