REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan program pemberdayaan UKM di Kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Untuk tahap pertama, program yang diluncurkan dalam rangka ulang tahun PLN ke-73 ini diwujudkan melalui bantuan sarana dan prasarana usaha kepada pelaku UKM yang ada di kedua daerah tersebut.
"Bantuan berupa gerobak untuk berjualan ini merupakan awal dari serangkaian proses pemberdayaan," ujar Manajer PLN UP3 Semarang, Donny Andriansyah, dalam keterangannya, di Semarang, Jumat (2/11).
Selain bantuan sarana usaha, kata dia, para penerima manfaat yang terdiri atas penjual nasi bungkus, penjual soto, dan penjual nasi rames ini juga akan mendapatkan pendampingan dari Rumah Zakat. Pendampingan ini penting bagi penerima manfaat untuk meningkatkan kemampuan usahanya.
"Harapannya, para pelaku UKM ini mampu mengembangkan usahanya," kata Donny.
Funding Manajer Rumah Zakat Kantor Perwakilan Jawa Tengah, Aris Ristian, menambahkan, penerima manfaat program pemberdayaan UKM ini berasal dari Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.
Masing-masing adalah Suminah (61) penjual nasi bungkus dan jajanan dari Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Sri Sugianto (52) penjual nasi soto, serta Dar (58) penjual nasi rames, dari Kota Semarang. Selain bantuan tahap pertama ini, Rumah Zakat bersama YBM PLN UP3 Semarang juga akan menyiapkan bantuan tahap berikutnya.
"Sehingga, manfaat program pemberdayaan ini bisa dirasakan lebih banyak penerima manfaat," kata dia.
Terpisah, salah seorang penerima manfaat, Suminah, mengungkapkan, bantuan gerobak untuk usaha ini sangat membantu usahanya, yang setiap hari membuka lapak dengan berjualan nasi bungkus.
Ia mengaku akan memanfaatkan bantuan ini guna mengoptimalkan usaha kecil yang selama ini menjadi penggerak perekonomian keluarganya tersebut. "Senang, ini sangat membantu dan kian memudahkan saya untuk berjualan," katanya.