REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, (2/11). Bahkan telah meninggalkan level Rp 15 ribu per dolar AS.
Seperti dilansir Bloomberg, mata uang Garuda tersebut melonjak tajam sebanyak 173 poin atau 1,14 persen. Dengan begitu berada di level Rp 14.955 per dolar AS.
Sebelumnya pagi tadi, nilai tukar rupiah juga dibuka menguat 40 poin atau 0,26 persen di Rp 15.088 per dolar AS. Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, semakin menguat ke posisi Rp 15.039 per dolar AS.
Jelang penutupan, rupiah sempat menguat ke Rp 14.892 per dolar AS. Diharapkan penguatan itu terus berlangsung.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail sudah memprediksi, pergerakan rupiah hari ini bakal menguat. Pasalnya dolar AS indeks diperkirakan bergerak melemah terhadap sejumlah mata uang kuat utama dunia lainnya.
"Pelemahan dolar AS didorong oleh semakin besarnya peluang terciptanya kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris. Itu terkait proses keluarnya Inggris dan Uni Eropa," jelas Ahmad di Jakarta, Jumat, (2/11).
Menurutnya, institusi keuangan di Inggris kemungkinan besar masih tetap akan mendapatkan akses ke pasar Eropa pascakeluarnya Inggris dari Eropa.
Lebih lanjut, kata dia, data inflasi Indonesia pada Oktober naik di atas ekspektasi ekonom sebesar 3,16 persen year on year (yoy) dibandingkan September sebesar 2,88 persen yoy. "Itu menjadi sinyal positif bagi rupiah," tambah Ahmad.
Ia menuturkan, kenaikan inflasi tersebut disumbang oleh kenaikan core inflation sebesar 2,94 persen yoy dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,82 persen yoy. Hal itu menunjukkan terjadi peningkatan konsumsi di Oktober.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement