REPUBLIKA.CO.ID, FUZHOU -- Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa) dalam bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Cina, Senin (5/11).
Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan akan memberikan orasi ilmiah pada Senin (5/11) pagi waktu setempat, di hadapan Presiden Fujian Normal University Profesor Doktor Wang Changping, para guru besar, senat, Dewan Fujian Normal University, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Cina Djauhari Oratmangun, Gubernur Provinsi Fujian Tang Dengjie, serta Masyarakat Akademisi Fujian Normal University.
"Kita tentunya merasa senang, bangga, dan memberikan apresiasi karena Ibu Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar kehormatan dalam bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University yang merupakan salah satu universitas paling bergengsi di Tiongkok," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers yang diterima di Fuzhou, Cina, Ahad
Hasto mengatakan gelar kehormatan dari Fujian Normal University ini akan menjadi gelar honoris causa (HC) kedelapan untuk Megawati Soekarnoputri.
Baca juga, Raih Gelar Doktor dari Universitas Korsel, Mega Menangis.
Sebelumnya, Megawati sudah menerima tujuh gelar doktor kehormatan dari Universitas Waseda Tokyo di Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation di Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University di Korea Selatan (2015); Universitas Padjadjaran Bandung (2016); Universitas Negeri Padang (2017); Mokpo National University di Korea Selatan (2017), dan doktor honoris causa bidang politik pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018).
Hasto mengatakan, turut hadir mendampingi Megawati dalam penerimaan gelar HC itu dari unsur DPP PDI Perjuangan antara lain Rokhmin Dahuri, dan M Prananda Prabowo yang juga putra Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Megawati akan memberikan orasi pandangan politik dan ekonomi termasuk memaparkan relasi kedua bangsa yang memiliki hubungan historis khususnya menjelang penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika 1955. Saat Bung Karno mengajak Republik Rakyat CiNA untuk membuka diri," ujar Hasto.
Seusai penerimaan gelar HC, Megawati direncanakan bertemu dengan pelajar Indonesia yang berada di Kampus FNU. Selanjutnya, kata Hasto, Megawati dijadwalkan menuju Seoul, Korea Selatan untuk menjadi salah satu keynote speaker pada The KOR-ASIA Forum, Rabu (7/11), dengan tema Perdamaian di Semenanjung Korea, Peluang Asia untuk Kemajuan.
"Kehadiran Ibu Megawati, mengingat peran Megawati yang selama ini aktif mendorong perdamaian di Semenanjung Korea," kata Hasto pula