Ahad 04 Nov 2018 19:15 WIB

Manajer Satya Wacana Ungkap Alasan Pilih Bigman Baru

Selain punya postur ideal 201 cm, Ronald bisa membawa bola.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pemain asing Satya Wacana Salatiga Ronald Whitaker (kiri).
Foto: Dok IBL
Pemain asing Satya Wacana Salatiga Ronald Whitaker (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satya Wacana Salatiga menambah kekuatan menjelang musim baru kompetisi basket tertinggi di Tanah Air, IBL Pertalite. Tim polesan Efri Meldi kedatangan bigman anyar Ronald Whitaker yang mereka dapatkan pada draf pemain asing beberapa waktu lalu. 

Manajer Satya Wacana Zaki Iskandar membeberkan alasan di balik penandatanganan Ronald. Menurutnya, selain punya postur ideal di posisi tersebut, yakni 201 cm, eks pilar Florida International University Panthers termasuk pemain serba bisa. Ia menilai itu keunggulan Ronald dibandingkan bigman Satya Wacana sebelumnya, Jontaveus Sulton.

"Dia punya keunggulan di dribble, dia bisa main drive, berbeda dengan yang sebelumnya. Sulton murni di posisi bigman," kata Zaki saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/11).

Keahlian Ronaldo, lanjut dia, sesuai dengan sistem yang sedang dibangun klubnya. Zaki menerangkan, dalam proses penjajakan, pihaknya memakai beberapa alternatif, di antaranya lewat pantauan internet, dan membaca statistik pebasket kelahiran Washington, Amerika Serikat itu.

Selain Ronald, Satya Wacana juga menandatangani satu pemain asing lagi. Dia adalah Madarious Gibbs (guard).  "Yang satunya lagi baru tiba besok pagi. Masih reschedule ticket," ujar Zaki menerangkan.

Kendati demikian, tak ada target berlebihan dari tim asal Salatiga itu. Menurut Zaki, mereka berhasrat lolos ke babak play-off alias enam besar IBL musim 2018/2019.

Pada 30 November 2018, IBL musim 2018/2019 dimulai. Ada 10 kota sebagai penyelenggara. Selain Jawa, tiga di antaranya dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement