REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, membuat sungai-sungai meluap dan merendam sejumlah rumah sedikitnya di lima kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung sejak Selasa (6/11) malam. Belum ada laporan terkait korban jiwa, atau hilang, namun rumah-rumah warga terendam banjir.
Berdasarkan keterangan warga yang diperoleh Republika.co.id, Rabu (7/11) malam, air setinggi lutut orang dewasa yang merendam rumah dan jalan-jalan kampung belum juga surut. Rumah warga yang terendam banjir berada di Kecamatan Kotaagung Barat, Wonosobo, Cukuhbalak, Kelumbayan, dan Bandar Negeri Semoung.
Menurut Yudi, warga Kota Agung, banjir terjadi karena Sungai Belu, Sungai Canan Gikhi, dan Sungai Sapang meluap saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Air yang turun dari Gunung Tanggamus membuat sungai-sungai yang berada di bawah terjadi banjir bandang.
“Banjir karena hujan deras dan air dari gunung menghantam sungai menjadi meluap,” katanya.
Rumah-rumah warga yang berada di Desa Negara Batin, Banjarmasin, Tebabunuk, dan Tanjung Agung dalam Kecamatan Kotaagung Barat terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Air terus meninggi hingga pinggang orang dewasa terjadi di Dusun Bayur, Desa Negara Batin.
Tanggul penahan air jebol di Dusun Bayur, Desa Negarabatin jebol. Air tanggul yang jebol tersebut membuat ketinggian air meningkat dari lutut hingga pinggang orang dewasa. Hal sama terjadi pada tanggul penahan air di Desa Belu. Tanggul tersebut meluap setelah pasokan air melebihi kapasitas sehingga sejumlah rumah terendam banjir.
Meski rumahnya terendam banjir setinggi lutut, warga belum mau mengungsi lantaran tak bisa meninggalkan perabotan rumahnya yang terendam banjir. “Warga masih bertahan di rumahnya karena hujan mulai reda,” kata Yudi, bapak tiga anak tersebut.