Jumat 09 Nov 2018 07:56 WIB

Keputusan Fed Bawa Dolar AS Menguat

The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan

Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS rebound atau berbalik menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (8/11) atau Jumat (9/11) pagi WIB. Penguatan dolar AS menyusul keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil.

The Fed mengumumkan pada Kamis (8/11) untuk mempertahankan suku bunga acuan federal fund (FFR) setelah Dewan Gubernur Federal Reserve System memberikan keputusan dengan suara bulat, memenuhi ekspektasi pasar. Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan pada 2,0 hingga 2,25 persen.

The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS terus menguat dan kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat sejak pertemuan kebijakan terakhir pada September, ketika menaikkan suku untuk ketiga kalinya tahun ini.

Secara luas telah diperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi pada Desember, setelah data pekerjaan resmi yang positif pada Jumat (2/11) lalu mengisyaratkan ekonomi AS cukup kuat, membukukan pertumbuhan tajam dalam lapangan pekerjaan dan pendapatan rata-rata.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1356 dolar AS dari 1,1454 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,3049 dolar AS dari 1,3146 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7249 dolar AS dari 0,7285 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,98 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,34 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 1,0068 franc Swiss dari 1.0003 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3182 dolar Kanada dari 1,3099 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement