REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dalam misi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir antusias untuk mewujudkan target tersebut.
Saat ditemui di peluncuran buku Turbulensi Sport di Indonesia, ia menjelaskan pentingnya negara kita mengambil kesempatan itu. Event seperti ini, menurutnya, bisa mempersatukan semua elemen di Tanah Air.
Erick mencontohkan kesuksesan Indonesia menyelenggarakan Asian Games 2018. Kebetulan pria 48 tahun itu menjabat sebagai ketua panitia penyelenggara ajang tersebut.
"Penting sekali event-event seperti ini ada di Indonesia. Sebab kalau kita lihat kemarin Asian Games lebih dari sebuah event olahraga, tapi bagaimana kita bisa mempersatukan bangsa kita, menghadirkan kebanggaan," ujarnya di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11).
Erick menerangkan, demi sebuah asa jangka panjang, pihaknya telah melatih lebih dari 30 ribu orang yang bakal terlibat di sebuah event. Ia melanjutkan andai Indonesia terpilih jadi tuan rumah Olimpiade 2032, menurutnya bisa diselenggarakan di Jakarta dan Jawa Barat.
Pemilihan dua daerah itu, jelas dia, lebih dikarenakan faktor infrakstruktur terutama lapangan sepak bola. Di daerah lain, tak memiliki fasilitas sepadan.
Dengan fasilitas tersebut berdampak positif bagi Indonesia tidak hanya saat kompetisi berlangsung. Fasilitasnya selain venue pertandingan, juga transportasi publik.
"Dengan adanya Olimpiade fasilitas publik akan dikembangkan," ujar Erick.
Mengenai untung-rugi, menurutnya bukan prioritas. Tetapi bagaimana menciptakan pelayanan kepada masyarakat.
Itu dengan sendirinya akan mendapatkan keuntungan. "Kemarin Asian Games, bisa ditonton 5,3 miliar audiens, kalau kita hitung berapa itu pemasukannya, sesuai target," tutur Erick.