REPUBLIKA.CO.ID, Nama besar dengan segudang pemain berkualitas dunia tak selamanya memberi jaminan untuk bisa sukses di Piala Dunia. Itulah yang terjadi pada timnas Spanyol.
Pasukan 'La Roja' sejauh ini selalu mengalami persoalan serius untuk menjadi juara di ajang Piala Dunia. Pencapaian terbaik Spanyol di turnamen ini hanya sampai peringkat empat saja. Itu pun terjadi pada Piala Dunia 1950 silam di Brasil.
Kini berbekal sebagai juara Eropa 2008, secara psikologis Spanyol mempunyai kepercayaan yang besar untuk membuat sejarah di Piala Dunia. Spanyol berhasil menyingkirkan label sebagai penggembira abadi dengan memenangi Euro 2008. Wajar bila kini tim 'Matador' menjadi salah satu favorit yang diandalkan meraih Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Spanyol yang menjadi runner-up pada Euro 1984 setelah ditaklukkan Prancis, serta meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona pada 1992 tidak bisa berbuat banyak untuk membuang 'kutukan perempat final' --pada Euro 1996 dan 2000.
Pada Piala Dunia 1994 dan 2002, tim Matador ini masuk delapan besar namun harus menghadapi batu sandungan.
Para penggemar tim Spanyol tidak banyak berharap untuk memenangi Euro 2008 ketika pada perempat final ditahan imbang 0-0 melawan juara dunia Italia dan harus berakhir dengan adu penalti.
Namun keberuntungan masih memihak pada tim berjuluk 'La Furia Roja' tersebut, berkat ketangguhan Iker Cassillas menghalau bola.
Lepas dari kutukan pembawa sial, Spanyol semakin percaya diri untuk menghadapi Rusia dan Jerman. Tim ini memperoleh banyak pujian dengan permainan mereka yang licin dan serangan menakjubkan.
Kejuaraan Eropa menjadi kemenangan mereka kedua dalam laga internasional. Kemenangan yang sama mereka raih 44 tahun lalu saat mengalahkan Uni Soviet 2-1 pada final tahun 1964.
Pelatih Luis Aragones mundur setelah berakhirnya Euro 2008, namun penggantinya Vicente del Bosque tidak banyak melakukan perubahan bagi tim yang sangat percaya diri ini dan mampu memenangi seluruh 10 pertandingan di babak kualifikasi.
Masih ada sedikit celah kelemahan
Satu-satunya cela sepanjang jalan tim menuju final adalah kekalahan 0-2 melawan Amerika Serikat (AS) pada semifinal Piala Konfederasi pada Juni 2009.
Kekalahan ini memutus rantai 35 kali pertandingan tanpa kalah. Namun Del Bosque justru memanfaatkan kekalahan ini untuk mengingatkan anak asuhnya agar tidak terlalu percaya diri.
Jadi sekarang, ketidakmampuan untuk masuk babak semifinal Piala Dunia di Afrika Selatan nanti akan dianggap sebagai kegagalan bagi tim. Apalagi Spanyol memiliki permainan yang agresif dan sepakbola indah. Kemampuan pemain juga hampir merata di setiap sektor sehingga tak berlebih untuk menjadikan tim ini pantas diunggulkan.
Namun, Spanyol akan mempunyai dua persoalan ketika datang ke Afrika Selatan nanti; strategi bermain yang harus luwes dan cara menghadapi lawan yang mungkin saja bermain kotor.
Spanyol datang dengan membawa status sebagai tim favorit dengan pilihan utamanya adalah bisa memenangkan Piala Dunia 2010. Di penyisihan Grup H Piala Dunia nanti, banyak yang memprediksi Spanyol akan melenggang dengan mudah. Spanyol akan meladeni Chili, Honduras, dan Swiss, yang di atas kertas bukan lawan sulit mereka.
Berikut nama 23 anggota skuad utama Spanyol:
Penjaga gawang: Iker Casillas (Real Madrid), Jose Reina (Liverpool), Victor Valdes (Barcelona).
Bek: Raul Albiol (Real Madrid), Alvaro Arbeloa (Real Madrid), Joan Capdevila (Villarreal), Carlos Marchena (Valencia), Gerard Pique (Barcelona), Carles Puyol (Barcelona), Sergio Ramos (Real Madrid).
Gelandang: Xabi Alonso (Real Madrid), Sergio Busquets (Barcelona), Cesc Fabregas (Arsenal), Andres Iniesta (Barcelona), Javi Martinez (Athletic Bilbao), David Silva (Valencia), Xavi Hernandez (Barcelona).
Penyerang: Jesus Navas (Sevilla), Juan Manuel Mata (Valencia), Pedro Rodriguez (Barcelona), Fernando Llorente (Athletic Bilbao), Fernando Torres (Liverpool), David Villa (Barcelona).