REPUBLIKA.CO.ID, Menjelang kelahiran Nabi Muhammad shalallahu alahi wassalam, Kabah masuk target penghancuran tentara Raja Abrahah dari Yaman. Peristiwa itu terjadi sekitar 571 masehi, sehingga tahun kelahiran Rasulullah disebut Tahun Gajah. Pertanyaannya, siapa sebenarnya Raja Abrahah, dan mengapa ia ingin menghancurkan Ka’bah?
Raja Abrahah atau Abrahah Al Arsyam mulanya hanya seorang kepala tentara di wilayah Yaman. Wilayah yang dipimpin seorang Gubernur Kerajaan Habasyah, Aryath. Aryath merupakan gubernur pertama di negeri itu yakni pada 535 masehi pascaditaklukannya Himyariyah, sebuah kerajaan yang menguasai Yaman beratus-ratus tahun sebelumnya. Sedang Kerajaan Habsyah sendiri berada di Abissinia, Ethiopia dan diperintah Negus (Najasyi) yang berada di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi dengan kaisarnya bernama Justin I.
Namun tak lama setelah raja Negus menunjuk dan menempatkan Aryath sebagai guberur di Yaman, terjadilah perselisihan. Abrahah membunuh Aryath dan menguasai seluruh bala tentara negeri Yaman.
Raja Negus mulanya tak membenarkan tindakan Abrahah, bahkan memberikan teguran keras kepada Abrahah. Meski demikian, Abrahah berhasil meluluhkan hati Raja Negus hingga memaafkannya. Negus pun mengesahkan Abrahah sebagai gubernur kerajaan Habasyah di Yaman.