Sabtu 24 Nov 2018 04:11 WIB

Bank BJB Targetkan Rp 4 Miliar Beri Dukungan Mesra

Program ini targetnya bisa mengakses 62 ribu rumah ibadah di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pembangunan masjid   (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Jabar Banten (BJB), ikut mendukung program kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov) Jabar untuk masjid se-Jabar. Menurut Pemimpin Divisi Kredit UMKM BJB, Denny Mulyadi, pada tahap awal peluncuran program Mesra ini, banknya menargetkan bisa menyalurkan Rp 4 miliar hingga Desember 2018.

"Pada 2019 akan menyiapkan lebih banyak lagi sekitar Rp 1,2 triliun. Ini kan program targetnya bisa mengakses 62 ribu rumah ibadah di Jabar," ujar Denny kepada wartawan di acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jumat (23/11).

Denny mengatakan, Bank BJB akan memfokuskan program ini di area miskin. Penyalurannya, dilakukan secara bertahap. Tujuannya, kalau misalnya di satu daerah ada  10 pengusaha maka mungkin tahun depan ada 20 pengusaha di lingkungan itu.

"Dengan begitu daerah tersebut merangkak ekonominya," katanya.

Menurut Denny, program yang dilaksakan Pemprov Jabar adalah bagaimana menggerakan dan menyejahterakan masyarakat. BJB, merespons dengan meluncurkan BJB Mesra.

"Ini kami lakukan untuk menggerakan ekonomi di rumah-rumah ibadah," katanya.

Mekanismenya, kata dia, masyarakat sekitar lingkungan rumah ibadah dibentuk 5-10 orang menjadi kelompok. Masyarakat yang mengajukan ini, harus dapat rekomendasi dari pengurus rumah ibadah. Untuk mengenal usahanya dan lain-lain.

Sebelum melakukan pinjaman, kata dia, masyarakat harus disaring dan diseleksi. Sehingga, menjadi kelompok. "Kita latih dulu bagaimana pengelola keuangan. Terus proses kredit. Proses ini melibatkan lembaga keagamaan islam dengan MUI dan DMI," katanya.

Calon nasabah tersebut, kata dia, harus mendaptkan rekomendasi dari pengurus rumah ibadah. Karena, ini tanpa agunan dan tanpa bunga. Jangka waktunya, maksimal 1 tahun. Angsuran setiap bulan hanya pokok saja. "Jadi tak ada agunan dan bunga bulanan seperti halnya pinjaman lain," katanya.

Nilai plafon kreditnya, kata dia, per orang adalah Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta per orang. Sistemnya, tanggung renteng bukan orang-perorangan. Program ini, dibuat sebagai respon dari program Pemprov Jabar agar rumah ibadah bisa ikut menggerakan ekonomi masyarakat  dan bisa semakin menyentuh tingkat daerah, desa dan kecamatan.

Denny menjelaskan, program ini dibuat di rumah ibadah landasannya untuk menggerakkan dan menyejahterakan rumah-rumah ibadah.  Keuntungannya untuk bank bjb adalah dari biaya administrasi sudah cukup. Selain itu, menguntungkan secara ekonomi karena yang mikro dibina dan dilatih sehingga usaha berkembang dan akan naik kelas.

"Kan nanti plafon atau yang lain itu akan naik. Itu harapan kami usaha mikro ini bisa naik," katanya.

Menurut Kabid Ekonomi Bappeda Jabar, Indra, munculnya program ini karena visi misi Gubernur Jabar untuk meningkatkan Jabar lahir batin dengan kolaborasi. Program ini, masuk dalam misi empat dengan misi pertama yakni peran masjid dan tempat ibadah.

"Kita ingin menyejahterkaan mesjid dan para santri," katanya.

Nilai keadilan masyarakat, kata dia, artinya keadilan ekonomi merata dari perkotaan sampai pedesaan. Untuk mencapai target ini, dengan berkolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Inovasi program ini, melibatkan para DKM untuk meningkatkan perekonomian dengan menjalankan kredit 0 persen. "Kegiatan pertama kredit mesra adalah untuk menjadikan masjid pertumbuhan ekonomi," katanya.

Sementara menurut Kadis Koperasi Usaha Kecil Dudi Sudradjat Abdurachim, kredit Mesra ini ada karena diyakini negara maju dihuni oleh banyak wirausaha. Data terakhir 3,01 persen. Padahal idealnya seharusnya empat persen penduduk Indonesia berwirausaha agar bisa menyelesaikan masalah pengangguran.

"Kita punya potensi masjid selama ini orientasinya masalah peribadatan. Padahal potensi masjid luar biasa kita bisa maksimalkan tak hanya sosial peribadatan tapi juga ekonomi," kata Dudi seraya mengatakan kredit mesra bisa jadi solusi untuk menghadapi renternir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement