REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, Ada empat sungai yang dialirkan dari surga, yaitu Sungai Eufrat, Nil, Saihan, dan Jaihan. (HR Ahmad No 7229, Abu Ya'la No 5788, dan al-Khatib). Dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah No 112.
Tentang hadis ini, Syekh Nashirudin al-Albani mengungkapkan, yang dimaksud Nabi bahwa sungai-sungai tersebut berasal dari surga, sama seperti manusia yang juga berasal dari surga. Menurut dia, hadis itu tidak bertentangan dengan fakta bahwa sungai itu berasal dari mata air yang sangat dikenal di bumi ini.
Jika bukan itu yang dimaksud oleh hadis tersebut, papar Syekh Al-Albani, hal itu merupakan sesuatu yang gaib yang harus dipercayai dan diterima karena Nabi sendirilah yang menceritakan hal itu kepada kita, paparnya dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah.
Dalam edisi sebelumnya telah ditulis tentang sejarah dan keberadaan Sungai Nil, Eufrat, dan Saihan. Pada edisi ini akan dikupas tentang jejak dan keadaan Sungai Jaihan. Sungai Jaihan dikenal pula dengan nama Amu Darya, salah satu sungai terpanjang di Asia Tengah.
Di dunia Barat, sungai ini terkenal mulai dari zaman Yunani hingga Romawi dengan nama Sungai Oxus. Orang Arab mengenalnya dengan nama Sungai Jaihan. Sungai ini memiliki panjang sekitar 2.540 km dan terbentuk dari persimpangan sungai Vakash dan Panj.
Sungai yang memiliki debit air sekitar 97,4 kubik km per tahun itu mengalir dari Pegunungan Pamir ke arah barat laut melewati perbatasan antara Afghanistan dan Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan sebelum mengalir ke Gurun Karakum di Turkmenistan dan Uzbekistan. Sungai ini berakhir ke Laut Aral melewati delta yang luas.