Senin 26 Nov 2018 15:25 WIB

Pemerintah Salurkan 143 Unit Kit Konverter di Samarinda

Dengan kit konverter berbahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Sejumlah nelayan menyalakan mesin kapal yang telah dikonversi menggunakan bahan bakar elpiji di Dermaga Rakyat Kelurahan Tritih Wetan, Cilacap Utara, Cilacap, Jateng, Rabu (19/10).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Sejumlah nelayan menyalakan mesin kapal yang telah dikonversi menggunakan bahan bakar elpiji di Dermaga Rakyat Kelurahan Tritih Wetan, Cilacap Utara, Cilacap, Jateng, Rabu (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beban perekonomian para nelayan kecil di Samarinda mulai perlahan terbantukan setelah Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mendistribusikan 143 unit kit Konverter elpiji tiga kilogram secara gratis. Program ini sebenarnya ditujukan supaya biaya operasional nelayan lebih rendah, sehingga pendapatan nelayan bisa membaik.

Dengan kit konverter berbahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional penggunaan elpiji sampai dengan sekitar 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi. Bila dengan subsidi yang berlaku sekarang ini baik untuk bensin maupun elpiji, maka penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50 persen," kata Dirjen Migas, Djoko Siswanto, Senin (26/11).

Djoko mengungkapkan, pembagian kit konverter bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil merupakan salah satu upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi, yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan. Pemilihan elpiji sebagai sumber energi lantaran dinilai sudah akrab dan dapat digunakan secara praktis di masyarakat.

Ia pun mengharapkan bantuan ini dapat meringankan beban perekonomian para nelayan setempat. "Dengan semakin bertambahnya nelayan kecil yang menerima bantuan konkit ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan, melainkan juga mendorong roda pembangunan di sektor perikanan," harap Djoko.

Pembagian paket kit konverter elpiji tiga kilogram ini merupakan pertama kali bagi masyarakat Samarinda. Kota Samarinda menjadi bagian dari 55 kota atau kabupaten yang ditargetkan oleh pemerintah pada 2018 sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018 sejumlah 25 ribu unit.

Pembagian paket perdana kit konverter  BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, kit konverter, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji tiga kilogram, as panjang dan baling-baling, serta aksesori pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dan lainnya).

Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket kit konverter BBM ke bahan bakar gas (BBG) sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga elpiji untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil, antara lain, nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah lima gross tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar, dan memiliki daya mesin di bawah 13 horse power (HP).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement