REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Suasana riuh menyambut kedatangan Persib Bandung U-19 di Pendopo Kota Bandung, Selasa (27/11). Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan manajemen Persib menyambut kedatangan Maung Ngora yang baru saja berhasil menjadi juara Liga U-19.
Menariknya, Bobotoh meneriakkan slogan 'Edy out' saat manajer Persib, Umuh Muchtar memberikan sambutannya. Umuh mengutarakan rasa terima kasihnya karena Persib U-19 memberikan gelar juara bagi Kota Bandung.
"Insya Allah wartawan Jawa Barat pro-Persib, makanya Persibnya baik," kata Umuh disambut dengan teriakan dan tepuk tangan Bobotoh.
Umuh menyebut, bibit muda Persib dapat menjadi masa depan bagi Persib. Apalagi, dukungan Bobotoh tidak hanya untuk Persib senior saja, tapi juga Persib U-19 dan tim lain dari Persib.
"Saya janji bonus untuk Maung Ngora. Mereka sudah membanggakan Persib, membanggakan kota Bandung," tegasnya.
Persib U-19 disambut ribuan Bobotoh di Bandara Husein Sastranegara. Maung Ngora diarak menuju Pendopo dan diteruskan ke Graha Persib.
Persib memenangkan kompetisi Liga 1 U-19 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (26/11). Persib U-19 mengalahkan Persija U-19 dengan skor tipis 1-0 dari gol Ilham Qoba.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Papat Yunisal meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi bijaksana menghadapi persoalan yang menderanya akhir-akhir ini. Edy mendapat desakan mundur dari berbagai kalangan yang menganggap timnas berperforma buruk di Piala AFF 2018.
Teriakan-teriakan 'Edy out' oleh suporter Indonesia pun kerap terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, ketika timnas bertanding. "Masyarakat memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat. Saya berharap Pak Edy bijaksana menanggapi situasi saat ini," kata Papat, Selasa.
Edy Rahmayadi beberapa kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepadanya terkait timnas dengan kalimat yang menimbulkan kontroversi. Kondisi itu, misalnya, seperti saat Edy menjawab, "Kalau wartawannya baik, timnasnya nanti baik" ketika ditanya pewarta soal performa timnas di Piala AFF 2018. Pernyataan tersebut direkam oleh video pewarta dan menjadi virus virtual (viral).
Bahkan, ketika laga timnas Indonesia menghadapi Filipina di laga terakhir Grup B Piala AFF 2018, Ahad (25/11), suporter Indonesia menjadikan kalimat, "Wartawan harus baik" sebagai lirik yel-yel mereka. Terkait hal itu, Papat mengaku Exco PSSI memerhatikan semua perkembangan tersebut dan akan melakukan evaluasi.
"Exco menduga ada beberapa sebab terkait kontroversi tentang Pak Edy. Oleh karena itu, kami menyikapinya dengan melakukan evaluasi di rapat komite yang akan dilakukan pada Desember 2018," tutur Papat.
Selama kepemimpinan Edy Rahmayadi, timnas U-23 dan senior Indonesia gagal mencapai target yang ditetapkan seperti meraih medali emas SEA Games 2017, menduduki peringkat empat besar Asian Games 2018 dan menjuarai Piala AFF 2018. Nyatanya, di SEA Games 2017, Malaysia, timnas U-23 Indonesia mendapatkan medali perunggu, sementara di Asian Games 2018 timnas U-23 melaju hanya sampai babak 16 besar.
Di Piala AFF 2018, Indonesia yang ditargetkan juara tidak mampu lolos dari fase grup. Sementara timnas U-19 juga gagal mewujudkan harapan untuk menembus semifinal Piala U-19 Asia 2018, yang menjadi syarat ke Piala U-20 Dunia FIFA, usai dikalahkan Jepang di perempat final.
Namun, pada masa Edy pula Indonesia menorehkan rekor untuk pertama kalinya menjadi juara Piala U-16 AFF. Timnas U-16 juga tampil di Piala U-16 Asia 2018 meski terhenti di delapan besar.
Catatan baik lainnya, Edy dan pengurus PSSI periode 2016-2020 berhasil menggulirkan Liga 1 U-16 pada 2018 yang menjadi liga U-16 pertama di Indonesia sepanjang sejarah. Selain itu, kegiatan sepak bola putri, baik timnas maupun kompetisi berhasil dibangkitkan dari tidur dan mulai ditata kembali.