Kamis 29 Nov 2018 14:02 WIB

Hari ini 71 Tahun Lalu PBB Restui Partisi Wilayah Palestina

Melalui Resolusi PBB Israel mendapat 55 persen wilayah Palestina

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina shalat Jumat di kompleks Masjid Al Aqhsa Yerusalem, Jumat (18/5). Penjajah Israel membuka akses wilayah ini bagi jamaah Shalat Jumat wanita, anak-anak, dan laki-laki berumur di atas 40 tahun.
Foto: ALAA BADARNEH/EPA EFE
Warga Palestina shalat Jumat di kompleks Masjid Al Aqhsa Yerusalem, Jumat (18/5). Penjajah Israel membuka akses wilayah ini bagi jamaah Shalat Jumat wanita, anak-anak, dan laki-laki berumur di atas 40 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 71 tahun silam, tepatnya 29 November 1947 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih untuk partisi Palestina dan pembentukan negara Yahudi yang independen. Meskipun, ada oposisi yang kuat dari negara-negara Arab.

Melalui Resolusi PBB 181 yang didukung 33 negara, sebanyak 13 negara menolak, dan 10 lainnya netral, tanah Palestina dipecah belah menjadi wilayah untuk Yahudi dan Arab. Yang menjadi cikal bakal berdirinya negara zionis Israel.

Kasarnya Yahudi mendapat 55 persen wilayah dan pihak Arab 45 persen. Orang-orang Arab yang marah lalu memulai perang. Dan kalah. 

Konflik antara orang Yahudi dan Arab di Palestina dimulai sekitar 1910-an, ketika keduanya mengklaim wilayah yang dikuasai Britania Raya atau Inggris. 

Kaum Yahudi merupakan kaum Zionis. Periode Dreyfus menandai imigrasi kaum Yahudi Eropa yang kemudian menetap di Kanada, Inggris, Australia, dan Afrika Selatan. Sebagian lagi bermigrasi ke wilayah Kekhalifahan Ustmaniyah yang disebut Palestina. 

Penduduk asli Palestina Arab, berupaya membendung imigrasi Yahudi dan mendirikan negara Palestina yang sekuler. Pada akhir Perang Dunia II, sekitar 1945, Amerika Serikat mengambil perkara Zionis. 

Inggris, tidak dapat menemukan solusi praktis, merujuk masalah ke PBB, yang pada 29 November 1947, memilih untuk mempartisi Palestina.

Kaum Yahudi harus memliki lebih banyak penduduk dari Palestina. Orang-orang Arab Palestina, dibantu oleh para sukarelawan dari negara-negara lain, berperang melawan pasukan Zionis, tetapi orang-orang Yahudi memegang kendali penuh atas bagian Palestina yang dialokasikan oleh PBB dan beberapa wilayah Arab.

Pada 14 Mei 1948, Inggris mengundurkan diri dengan berakhir mandatnya, dan Negara Israel diproklamasikan oleh Ketua Badan Yahudi David Ben-Gurion. Keesokan harinya, pasukan dari Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, dan Irak menyerbu Israel.

 

 

sumber : History.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement