Kamis 29 Nov 2018 19:20 WIB

PBNU Usul Alumni 212 Hadirkan Kubu Jokowi dan Prabowo

Jika hanya hadirkan satu pasangan, ajang itu menimbulkan persepsi tak baik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyarankan agara Alumni 212 menghadirkan dua pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pelaksanaan Reuni Akbar 212 yang rencananya akan digelar di Monas, Jakarta, pada Ahad (2/12). Karena, jika hanya menghadirkan satu pasangan capres-cawapres, ajang silaturahim tersebut akan menimbulkan persepsi yang tidak baik dari masyarakat. 

"Ya kalau mengundang dua-duanya (Pasangan Capres-Cawapres) saya kira bagus," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini saat ditanya Republika.co.id di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).

Dia mengatakan, sah-sah saja jika alumni aksi 212 ingin menggelar Reuni Akbar. Asalkan, kata dia, dalam forum silaturahim tersebut peserta aksi tidak saling mencaci dan bisa menjaga ketertiban. 

“Silaturahim boleh-boleh saja asal dalam forum itu tidak mencaci dan bisa menjaga ketertiban, bisa menjaga keamanan. Masak, orang mau silaturahim dilarang, boleh-boleh saja," ucap Helmy. 

Dia mengatakan, peserta Reuni Akbar 212 tersebut sebaiknya juga bisa menjaga agar forum silaturahim tersebut tidak mengarah kepada politik praktis atau dukung-mendukung salah satu Capres-Cawapres. "Karena kalau politik ada forumnya sendiri di kampanye," kata Helmy. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement