REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membagikan sejumlah tips untuk mendeteksi berita bohong atau hoaks, salah satunya mengecek tampilan berita untuk mengetahui keanehan atau kejanggalan yang terdapat dalam berita.
"Berita hoaks biasanya menggunakan bahasa yang provokatif memanfaatkan isu-isu yang sedang tren, isu SARA, tokoh-tokoh terkenal, instansi pemerintah atau swasta," kata Ketua BSSN Djoko Setiadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/11).
Mengecek kesesuaian judul dan isi yang ditampilkan dalam berita pun perlu dilakukan. Pembuat berita hoaks terkadang menampilkan judul berita yang provokatif dan fenomenal, tetapi keseluruhan isi berita tidak mencerminkan judul yang ditampilkan.
Selanjutnya, untuk mendeteksi hoaks dapat dilakukan dengan mengecek sumber berita apakah berasal dari media yang terverifikasi Dewan Pers. Apabila sumber berita berasal dari media daring yang belum terverifikasi Dewan Pers, terdapat kemungkinan berita yang ditampilkan berisi informasi hoaks.