Jumat 30 Nov 2018 14:45 WIB

Ekselensia Tahfizh School Mencari Santri Baru

Pendaftaran ini telah dibuka sejak Oktober lalu.

Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) membuka pendaftaran santri baru tahun pelajaran 2019/2020.
Foto: Dok Dompet Dhuafa Pendidikan
Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) membuka pendaftaran santri baru tahun pelajaran 2019/2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) membuka pendaftaran santri baru tahun pelajaran 2019/2020. Pendaftaran ini telah dibuka sejak Oktober lalu dan akan berakhir pada 25 Januari 2019. Kuota penerimaan santri hanya sepuluh orang saja, namun seleksinya dibuka untuk pelajar lulusan SMP/MTs di seluruh Indonesia. 

“Ya, eTahfizh merupakan salah satu program dari Departemen Sekolah Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan). Sekolah tahfizh ini didirikan dengan dana zakat dari masyarakat. Meski demikian eTahfizh dirancang dengan fasilitas, program, dan kurikulum unggulan yang kualitasnya sama dengan pesantren modern. Karena itulah, jumlah siswa yang diterima setiap tahunnya sangat dibatasi, agar visinya “Melahirkan Hafizh Qur’an Pemimpin Peradaban” dapat tercapai,” jelas Mulyadi, selaku Manager Ekselensia Tahfidz School.

Serangkaian proses seleksi telah ditetapkan oleh DD Pendidikan demi mendapatkan pemuda terbaik yang akan mengikuti proses pembelajaran di eTahfizh selama tiga tahun. Seleksi tersebut diterapkan agar benar-benar didapatkan calon penerima manfaat yang tepat sasaran sesuai amanah zakat. Pada konteks eTahfizh, penerima manfaat yang tepat adalah mereka yang memiliki keterbatasan finansial namun berprestasi secara akademis. 

Rangkaian proses seleksi tersebut adalah tes kompetensi mata pelajaran, psikotes dan wawancara, dan home visit. Tes kompetensi mata pelajaran dilakukan untuk melihat kemampuan akademis, agama dan Qur’an calon santri. Tes ini akan dilaksanakan pada Februari 2019.

Tes berikutnya adalah psikotes dan wawancara yang akan dilangsungkan pada Maret 2019. Pelaksanaan tes kedua ini bertujuan untuk melihat kesiapan mental dan spiritual calon santri. Sebagai penutup rangkaian tes, panitia seleksi daerah akan mengunjungi rumah calon penerima manfaat. Home visit yang bertujuan untuk melihat kondisi finansial calon santri ini akan dilakukan pada April 2019. Adapun siapa saja santri yang terpilih akan diumumkan pada Mei 2019.

Setelah resmi menyandang status sebagai santri, para siswa dari seluruh Indonesia ini akan belajar di kampus eTahfizh yang terletak di kawasan pemberdayaan zakat terpadu Zona Madina, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Di sana mereka akan tinggal di asrama, dan mendapatkan program pembinaan dan pendampingan secara intensif.

Ada empat domain pembinaan yang akan diterima oleh para santri eTahfizh, yaitu pembinaan ilmu Al-Qur’an, ilmu agama, kepemimpinan, dan pendampingan belajar untuk sukses Ujian Nasional, juga ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri dan atau Perguruan Tinggi Luar Negeri.

“Kurikulum pembelajaran eTahfizh pun dirancang dengan menarik dan menyenangkan, menggabungkan ilmu modern dengan kekhasan pesantren. Selain itu eTahfizh juga akan menjalankan kurikulum khas Ekselensia yang berfokus untuk melahirkan pemuda yang cerdas secara intelektual, spiritual, mental, dan finansial, serta mampu menjadi pemimpin di masyarakat kelak,” tutup Mulyadi

Sekolah eTahfizh ini merupakan sebuah ikhtiar untuk membangun peradaban Islam yang maju dan berjaya, dan bangsa yang adidaya. Lahirnya sekolah ini dari swadaya masyarakat. Semoga berdirinya eTahfizh ini dapat menginspirasi kontribusi serupa untuk terus bergulir dan lestari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement