Jumat 08 Feb 2019 11:45 WIB

Smart Ekselensia Indonesia Cetak Generasi Pemimpin

Smart Ekselensia Indonesia adalah sekolah kepemimpinan.

Siswa sekolah SMART Ekselensia Indonesia pada Lembaga Pengembangan Insani, Dompet Dhuafa di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Siswa sekolah SMART Ekselensia Indonesia pada Lembaga Pengembangan Insani, Dompet Dhuafa di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dompet Dhuafa hadir dengan pedoman lima pilar program, salah satunya adalah pendidikan. Sekolah SMART Ekselensia Indonesia menjadi salah satu program dari pilarnya.

Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, Muhammad Syafi\'i Elbantani (Kak Syaf) mengatakan, program SMART Ekselensia Indonesia berbentuk sekolah bebas biaya untuk anak-anak dhuafa berprestasi dari seluruh Indonesia. Anak-anak dhuafa yang lolos seleksi akan disekolahkan di SMP dan SMA SMART Ekselensia Indonesia pada Lembaga Pengembangan Insani di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dijelaskan Kak Syaf, anak-anak akan belajar di SMP selama tiga tahun dan di SMA selama dua tahun. Mereka juga akan tinggal di asrama yang segala kebutuhannya telah disediakan oleh donatur Dompet Dhuafa.

"Semua anak-anak dibiayai Dompet Dhuafa dari kebaikan para donatur, mulai dari kedatangan, seleksi, biaya pendidikan, makan dan semuanya dicover Dompet Dhuafa, bahkan sampai mereka lulus SMA," kata Kak Syaf kepada Republika.co.id, Kamis (7/2).

Ia menjelaskan, SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah kepemimpinan. Siswa-siswa SMP dan SMA belajar kurikulum nasional dari pemeritah. Tapi mereka juga belajar kepemimpinan, berbicara di depan umum, berargumentasi dan memecahkan masalah. Artinya mereka belajar keterampilan sebagai seorang pemimpin (personal leadership skill).

Selain itu, siswa-siswa juga belajar keterampilan kepemimpinan sosial (social leadership). Seperti belajar manajemen organisasi dan rekayasa sosial. Mereka juga diberi pengalaman magang di desa dan membuat proyek sosial di tengah masyarakat.

Sehingga siswa SMART Ekselensia Indonesia tidak hanya berpikir untuk kesuksesan pribadi. Tapi mereka juga berpikir bagaimana berkontribusi untuk masyarakat.

"Karena mereka lahir dari Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa lahir untuk memberdayakan masyarakat marginal, maka setiap penerima manfaatnya harus memiliki nilai itu," ujarnya.

Kak Syaf menegaskan, sekolah SMART Ekselensia Indonesia tidak hanya mendidik anak-anak supaya pintar di bidang akademik. Tapi juga melatih mereka supaya memiliki jiwa sosial yang berkontribusi untuk kepentingan umum. Hasilnya sudah bisa dilihat, sebanyak 90 persen lebih, lulusan SMART Ekselensia Indonesia diterima di perguruan tinggi negeri.

Alumni SMART Ekselensia Indonesia juga bisa mendapat beasiswa dari pemerintah. Rata-rata mereka menduduki posisi penting di organisasi kampusnya masing-masing. Ini adalah hasil belajar keterampilan kepemimpinan saat mereka belajar di sekolah SMART Ekselensia Indonesia.

"Jadi yang menonjol di sekolah SMART Ekselensia Indonesia selain akademik, juga kepemimpinan siswanya, itu diukur dari kontribusi anak-anak SMART Ekselensia Indonesia kepada masyarakat sekitar," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement