Jumat 30 Nov 2018 15:45 WIB

Penggemar Karya Seni Kaligrafi Semakin Berkurang

Padahal saat ini banyak seniman kaligrafi yang karyanya luar biasa.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Andi Nur Aminah
Budayawan D Zawawi Imron.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Budayawan D Zawawi Imron.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Eksistensi seni kaligrafi di Indonesia sering kali mengalami pasang surut. Terlebih, di era milenial saat ini, seni tersebut semakin kurang peminatnya.

Budayawan Madura, KH D Zawawi Imron mengatakan, banyak seniman kaligrafi baik secara tradisional maupun modern menghasilkan karya yang luar biasa. Namun hal itu tidak diimbangi dengan peminat seni kaligrafi yang saat ini semakin berkurang, khususnya generasi milenial. 

"Sesudah generasi (Ahmad) Sadali, Amang Rahman (Jubair) ya, banyak muncul pelukis dan karya kaligrafi yang bagus. Hanya itu tidak diimbangi oleh masyarakat penggemar kaligrafi," kata Zawawi yang juga terkenal dalam percaturan sastra Indonesia ini kepada Republika.co.id di Galeri Al-Mushawwir Laboratorium Agama Masjid UIN Suka, Sleman, DIY, beberapa waktu lalu.

Ia menyebutkan, untuk menumbuhkan seni kaligrafi kepada masyarakat khususnya generasi milenial harus ada apresiasi yang dilakukan ke semua kalangan masyarakat. Sehingga, seni kaligrafi ini semakin dikenal dan digemari.

Untuk tetap menjaga eksistensi seni kaligrafi di zaman sekarang ini, lanjutnya, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi. Zawawi mengatakan itu merupakan tugas baik dari seniman maupun pecinta seni kaligrafi untuk terus meningkatkan serta menjaga eksistensi seni ini.

"Justru di era milenial ini juga kaligrafi bisa menjawab tantangan zaman dan perlu kaligrafi religius yang juga bisa digemari dan disenangi serta disukai oleh masyarakat modern," lanjutnya.

Tidak hanya itu, pemerintah dan institusi pendidikan juga harus terus menggaungkan khususnya generasi milenial agar seni ini tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Terlebih saat ini dengan perkembangan teknologi informasi yang terus meningkat, generasi milenial sibuk dengan teknologi yang ia miliki tanpa sadar untuk tetap mempelajari seni kaligrafi dan hanya mempelajari budaya barat yang tidak seluruhnya positif.

Zawawi menuturkan, seni kaligrafi ini merupakan sebuah seni yang menyimpan berbagai nilai dan juga erat hubungannya dengan Sang Maha Pencipta. Sehingga perlu untuk terus dijaga eksistensinya.

"Seni kaligrafi ini erat hubungannya dengan rasa ta'aruf kepada Allah. Jadi sebenarnya kaligrafi yang bagus itu bisa menjadi media untuk kehalusan perasaan agar semakin ta'aruf," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement