REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemain terbaik Piala AFC (Asia) 2017 Manuchehr Jalilov yang saat ini merumput bersama Sriwijaya FC mengharapkan dirinya bisa mengakhiri musim ini dengan happy ending. Ia ingin Sriwijaya FC bisa lolos dari degradasi Liga 1 karena musim ini menjadi musim pertamanya merumput di Indonesia.
"Saya tentu ingin klub yang pertama saya bela di Indonesia jangan sampai terdegradasi. Saya ingin semua berakhir dengan kebahagiaan," kata striker Sriwijaya FC ini, Senin (3/12).
Pesepak bola asal Tajikistan ini berjanji akan tampil habis-habisan pada laga penentu melawan Arema FC di Malang, Jawa Timur, pada 9 Desember 2018. Kemenangan pada laga tersebut sangat penting untuk menyelamatkan Laskar Wong Kito dari jurang degradasi. "Saya berharap bisa cetak gol di sana nanti," kata dia.
Manu sempat mengalami paceklik gol di awal putaran kedua. Namun, striker lincah ini berhasil menunjukkan kualitasnya dan mencetak gol di laga terakhir Sriwijaya FC melawan Mitra Kukar, 30 November 2018. Sebuah gol dari kaki kirinya berhasil membawa Sriwijaya memetik kemenangan 3-1 atas Mitra Kukar.
Secara keseluruhan sepanjang Liga 1 musim ini, pemain asal Tajikistan itu telah menyumbangkan tujuh gol untuk Laskar Wong Kito. Cukup menarik bahwa kontrak Manu bersama Sriwijaya sebenarnya sudah berakhir pada 1 Desember 2018.
Namun meski kontraknya telah selesai, Manu memilih tetap berada di Palembang. Ia terus bersama tim untuk mempersiapkan diri menghadapi laga penentuan melawan Arema Malang, Ahad (9/12).
Sekretaris tim Sriwijaya FC Hendri Rizal menyatakan, Manu memang telah menyepakati untuk terus bersama tim hingga kompetisi musim ini berakhir. Awalnya, manajemen telah menyiapkan tiket kepulangan pada 8 Desember 2018 setelah laga melawan Arema. "Namun semua laga di pekan terakhir diundur, maka terpaksa tiketnya pun kami ubah. Manu memang sudah berkomitmen dengan manajer untuk terus bermain di Liga 1 Indonesia, namun tidak untuk Piala Indonesia."
Sementara itu, Manu membenarkan ia siap membantu Sriwijaya FC keluar dari zona merah. Meski harus melawan rasa rindunya terhadap keluarga besarnya di Tajikistan, ia menyatakan akan tetap bermain profesional dan mengincar happy ending musim ini.
"Saya sudah rindu dengan keluarga, apalagi saya belum pernah bertemu langsung dengan anak saya, Umar Khattab, sejak lahir bulan Juli lalu. Tapi saya pikir harus memberikan kontribusi maksimal terlebih dahulu untuk SFC, kami harus memperjuangkan nasib sendiri dan memenangkan pertandingan melawan Arema agar tidak bergantung ke tim lain," kata Manu menegaskan.