Selasa 04 Dec 2018 08:23 WIB

Mendagri Dukung Kampanye Pengurangan Sampah Plastik

Sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun

Red: EH Ismail
Mendagri Tjahjo Kumolo kampanye pengurangan sampah plastik
Mendagri Tjahjo Kumolo kampanye pengurangan sampah plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendukung kampanye pengurangan sampah plastik di lingkungan Kemendari. Mendagri mengimbau seluruh jajarannya menggunakan bahan plastik sekali pakai.

Imbauan Mendagri bukan tanpa alasan karena konsumsi kantong plastik di Indonesia sangat tinggi. Menurut data, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 85 ribu ton per tahun.

Berdasarkan sumber data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hingga 2017 terdapat sekitar 12,7 juta ton sampah plastik di laut. Selama ini, pelarangan kantong plastik merupakan kewenangan pemerintah daerah. Untuk memperkuat larangan diperlukan kebijakan pemerintah pusat.

“Mengenai sampah plastik atau bahan plastik, memang sebagaimana isu yang cukup kuat ini, mulai hari ini kami melarang seluruh jajaran Kemendagri untuk menggunakan bahan plastik,  kalau mau minum pakai gelas,” kata Mendagri usai rapat di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Senin (3/12).

Mendagri juga mengimbau jajarannya tidak menggunakan kemasan botol minum plastik sekali pakai atau pun sedotan plastik. Hal itu juga berlaku di warung makan di lingkungan kemendagri.

“Kepada semua Jajaran lingkup Kemendagri dan BNPP, mulai Hari ini stop minum dengan menunggunakan bahan kemasan plastik dan sedotan plastik  dalam setiap acara makan dan minum sehari - hari di lingkungan Kantor Kemendagri dan BNPP dan di acara apapun,” ujar Mendagri.

Mendagri mengatakan, masalah plastik saat ini sudah pada tahap mengkhawatirkan bagi lingkungan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement