REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) mengutuk keras pembantaian para pekerja infrastruktur jalan dan jembatan oleh kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua. IPI meminta Pemerintah Indonesia untuk membasmi kriminal bersenjata tersebut jika mereka tidak mau menyerah.
"Ini satu tindakan yang sungguh-sungguh biadab dan keji, ini betul-betul sesuatu tindakan di luar perikemanusiaan dan tidak ada ampun bagi pelaku," kata Ketua Umum DPP IPI, KH Zaini Ahmad melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (4/12).
KH Zaini mengatakan, tindakan mereka sudah di luar nalar manusia. Mereka melakukan pembantai manusia sudah seperti membunuh hewan saja. Membunuh hewan saja masih sangat sopan dibanding dengan pembunuhan yang mereka lakukan.
"Kami minta aparat penegak hukum untuk mengejar serta membasmi mereka jika tidak mau menyerah, dan hukum pelaku seberat-berat sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya
KH Zaini menyampaikan, sebelumnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja meninggal dunia. Mereka dibunuh kelompok kriminal bersenjata. Kasus tersebut bermula saat kelompok kriminal bersenjata membunuh 24 pekerja proyek.
Sementara, delapan orang pekerja proyek lainnya melarikan diri dan bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD setempat. Kemudian delapan orang yang menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh. Tujuh orang meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan atau melarikan diri.