Selasa 08 Oct 2024 16:12 WIB

Kontak Tembak dengan TNI, Separatis Klaim Tembak Dua Prajurit Kostrad

Separatis Papua mengaku akan terus menyerang pos-pos TNI.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua (ilustrasi).
Foto: anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas nama Pratu Ilham Jaya, dan Serda Bagus Heriawan dikabarkan meninggal dunia dalam kontak tembak dengan kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka baru-baru ini. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) mengaku bertanggung jawab dan menegaskan akan tetap melakukan penyerangan-penyerangan terhadap pos-pos TNI-Polri di seluruh Papua.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang diterima, Selasa (8/10/2024) menyampaikan, kontak tembak sayap bersenjatanya dengan TNI terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah pada Jumat (4/10/2024) dan Senin (7/10/2024).

Baca Juga

Dari kontak tembak tersebut, kelompok separatis bersenjata itu mengeklaim menewaskan dua prajurit TNI dan melukai beberapa anggota TNI lainnya. “TPNPB-OPM bertanggung jawab atas tewasnya Pratu Ilham Jaya dan Serda M Bagus Setiawan dalam pertempuran darat antara TPNPB-OPM dengan militer Indonesia,” kata Sebby.

Sebby menyebut, pertempuran dengan TNI itu dipimpin oleh Komandan TPNPB Batalion Angin Bula, Enos Tipagau. Bersama pasukan dari Kodap VIII Intan Jaya, kata Sebby, Enos Tipagau bersama-sama Afrinus Bagubau, Keny Tipagau, dan Alex Waker melakukan penyerangan terhadap pos-pos militer di Kampung Titigi.

Diketahui, kata Sebby, pos-pos TNI tersebut selama ini dalam pengawasan oleh pasukan Kostrad TNI. Pasukan TPNPB, akan terus melakukan penyerangan terhadap pos-pos jaga TNI.

“Dan kami sampaikan, bahwa TPNPB-OPM akan terus melakukan eksekusi mati terhadap pasukan-pasukan militer Indonesia yang dikirim ke medan perang di Papua,” ujar Sebby.

Terkait dengan kabar gugurnya prajurit militer Indonesia tersebut, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas TNI di Jakarta, maupun di Papua. Kapendam Cendrawasih tidak menjawab pesan Republika perihal tewasnya dua personel Kostrad yang dikatakan tewas dalam serangan kelompok separatis tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement