Selasa 04 Dec 2018 14:09 WIB

Pertamina Masih Tunggu Waktu Turunkan BBM Nonsubsidi

Saat ini sudah ada badan usaha diluar Pertamina yang menurunkan harga BBM nonsubsidi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) saat ini masih belum menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati masih menunggu waktu yang tepat untuk menurunkan  harga BBM nonsubsidi.

Dia mengatakan keputusan penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina masih bisa dilakukan nanti. “Ya nggak apa-apa, nanti saja. Itu business decission. Kita akan mengambil keptusan di saat yang tepat,” kata Nicke, Selasa (4/12).

Nicke juga belum bisa mengungkapkan kapan waktu yang tepat untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi. Saat ditanya para awak media dipekirakan Januari 2019 akan menurunkan harga BBM nonsubsidi, Nicke juga tidak memberikan komentar sama sekali.

Sementara itu, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengakui saat ini Pertamina belum mengajukan penurunan harga BBM nonsubsidi. “Lagi dievaluasi (Pertamina). Pertamina belum (mengajukan penurunan harga BBM nonsubsidi,” ujar Djoko.

Jika nantinya harga BBM nonsubsidi akan diturunkan, Djoko menjelaskan ada kisaran penurunan yang akan ditetapkan. Menurutnya, kisaran harga BBM nonsubsidi yang diturunkan ada yang hampir Rp 1.000 per liter.

Hanya saja, Djoko memastikan saat ini sudah ada badan usaha yang menurunkan harga BBM nonsubsidi. Badan usaha tersebut yaitu PT AKR Corporindo Tbk, PT Garuda Mas Energi, dan PT Vivo Energy Indonesia.

Dia menjelaskan penurunan harga BBM nonsubsidi dari masing-masing perusahaan tersebut bervariasi. Untuk Garuda Mas menurunkan harga sebanyak Rp 25 per liter, Vivo turun sekitar Rp 1.000 perliter, dan AKR nominalnya masih berbeda-beda setiap wilayah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement