Kamis 06 Dec 2018 16:32 WIB

270 Desa di Kab Bandung Didorong Maksimalkan Website Desa

Website desa bisa untuk mempromosikan keunggulan desa.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Perajin membuat Sarung Batik di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (22/5). Kerajinan Sarung batik berbahan katun inovasi perajin setempat itu dijual dengan harga Rp350 ribu hingga Rp500 ribu per potong tergantung ukuran.
Foto: Yusuf Nugroho/Antara
Perajin membuat Sarung Batik di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (22/5). Kerajinan Sarung batik berbahan katun inovasi perajin setempat itu dijual dengan harga Rp350 ribu hingga Rp500 ribu per potong tergantung ukuran.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung mendorong agar 270 desa dan 10 kelurahan di 31 kecamatan memiliki website desa. Diharapkan dengan website tersebut akses masyarakat terhadap desa bisa lebih mudah dan bisa mengetahui semua kegiatan desa.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bandung, Atih Wiratih mengatakan diharapkan dengan website desa maka masyarakat bisa mengelola dan mengembangkan potensi yang dimiliki desa masing-masing.

"Web desa ini juga merupakan salah satu upaya pemkab dalam mewujudkan smart city di Kabupaten Bandung,” ujarnya, Kamis (6/12).

Dirinya mengklaim semua desa sudah memiliki website dan terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). "Sebanyak 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung telah kami fasilitasi untuk membuat web, dan semuanya sudah terdaftar di Kemenkominfo,” ujar dia.