Kamis 18 Jul 2019 01:15 WIB

Desa di Indramayu Didorong Lahirkan Inovasi Desa

Desa didorong mengarahkan penggunaan dana desa pada upaya inovasi desa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Dana Desa
Dana Desa

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Desa-desa di Kabupaten Indramayu didorong untuk mengarahkan penggunaaan Dana Desa (DD) pada upaya terciptanya inovasi desa. Dorongan itu salah satunya melalui ajang Bursa Inovasi Desa (BID).

BID sebelumnya telah dilaksanakan di Regional 6 di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Kali ini, BID diselanggarakan oleh Tim Inovasi Desa (TID) Regional 3 di Kecamatan Jatibarang, Rabu (17/7).

Baca Juga

Sebanyak 80 kepala desa dari wilayah Kecamatan Tukdana, Sliyeg, Widasari, Kertasmaya, Jatibarang, Bangodua, dan Sukagumiwang antusias mengikuti kegiatan BID tersebut. Mereka  mengisi Tiket Komitmen dan Tiket Ide untuk menentukan 64 sample pilihan Inovasi Desa. Tak hanya bidang infrastruktur, namun juga bidang sumber daya manusia dan bidang kewirausahaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, menyatakan, selama ini, penggunaan dana desa kebanyakan hanya berbentuk bangunan dan fisik infrastruktur saja. Meski tak salah, namun penyerapan DD juga diharapkan untuk pemberdayaan masyarakat.

‘’Melalui inovasi desa, pemberdayaan masyarakat bisa terus ditingkatkan,’’ kata Sugeng.

Sugeng mencontohkan, inovasi desa yang sudah berhasil dikembangkan di antaranya kerajinan lampu hias oleh Desa Jambe maupun alat penetas telor puyuh dari Desa Tersana. Dia mengatakan, contoh inovasi dari dua desa tersebut bisa menjadi referensi kepala desa lainnya  untuk diterapkan di masyarakat sesuai dengan kondisi geografis wilayahnya masing-masing.

Sementara itu, Camat Jatibarang, Indra Mulyana, mengungkapkan, melalui BID, maka para kepala desa bisa melihat alternatif bentuk-bentuk inovasi desa untuk diberdayakan di desa masing-masing.

‘’Manfaatkan BID sebagai titik awal referensi kepala desa dalam mengembangkan inovasi di desa masing-masing,’’ tukas Indra.

Indra berharap, para kepala desa di wilayahnya dapat meniru segala produk inovasi desa yang sudah berjalan di desa-desa lainnya. Dengan inovasi, maka pemberdayaan masyarakat akan terwujud.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement