REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hujan lebat melanda Pacitan Provinsi Jawa Timur pada Jumat (7/12) malam. Hujan yang mengguyur sejak pukul 20.30 WIB mengakibatkan tanah longsor dan menimbun empat orang warga Kecamatan Kebonagung, Pacitan.
“Banjir dan Longsor semalam di Kebonagung Pacitan menyebabkan empat orang hilang dan 236 warga mengungsi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (8/12).
Sutopo menjelaskan, hujan deras pada Jumat malam membuat air sungai di Pacitan meluap. Akibatnya sungai tidak mampu menampung debit air dan mulai masuk ke pemukiman warga di Desa Purwoasri, Desa Kayen, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.
“Ketinggian air yang masuk di pemukiman warga antara 30 sentimeter (cm) sampai 50 cm, sehingga banyak warga yang memilih mengungsi malam itu,” kata Sutopo.
Sutopo merincikan, dari Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Kebonagung, sebanyak 217 orang yang mengungsi, dari Dusun Wetih, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, mengungsi di rumah warga empat orang. Kemudian dari Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kec. Pacitan, pengungsi di Rumah Warga terdapat tiga orang dan dari Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Balai Desa Sidomulyo sebanyak 12 orang.
Sedangkan empat warga yang hilang diduga tertimbun longsor, lanjut Sutopo, saat ini masih dilakukan proses evakuasi. Evakuasi dilakukan oleh tim Basarnas dengan lokasi pencarian di Dusun jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung.
“Identitas empat warga yang hilang adalah Misgiman (62), Sogirah (46), Bogiyem (72), dan Katinem (58),” kata Sutopo.
BPBD Pacitan sambung Sutopo, menjadi komando untuk melakukan upaya darurat bersama aparat gabungan yakni TNI, Polri, Basarnas, Babinsa Babinkamtibmas, Tagana, Dinkes, Dinsos, Banser, potensi SAR dan relawan. Personel gabungan ini bahu membahu membantu melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dan longsor.
“Lebih dari 200 personel terlibat penanganan,” kata dia.
Selain proses evakuasi, BPBD Provinsi Jatim sesuai arahan Gubernur juga mengirimkan bantuan makanan dan alat-alat lainnya. Yakni berupa makanan siap saji 300 kaleng, Glangsing 2.000 lembar, alat kebersihan, baju layak pakai, beras dan mie Instan.