REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah menyelenggarakan Upgrading Pengurus dan Penyusunan Program Ekonomi Kreatif Menuju World Islamic Creative Economy Conference. Kegiatan ini diselenggerakan bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI.
Acara ini mengangkat tema Organizational Redefinition to Welcome The Changing Age atau Mendefinisikan kembali Organisasi PRIMA DMI untuk Menyambut Perubahan Zaman. Ketua Umum Prima DMI, Ahmad Arafat Aminullah mengatakan perubahan zaman ini terkait erat dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak langsung terhadap era globalisasi dan industrialisasi 4.0.
“Artinya, mau tidak mau setiap organisasi dipaksa untuk bersiap menghadapi perubahan ini agar tetap bisa mempertahankan eksistensinya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi ummat, masyarakat, dan bangsa Indonesia, bahkan dunia,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/12).
Turut hadir sejumlah narasumber seperti Ketua PP DMI, Muhammad Natsir Zubaidi, Sekretaris Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pembinaan Kewilayahan PP DMI, Chusnul Khuluk dan Anggota Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri PP DMI Muhammad Anthoni. Narasumber lainnya yang juga hadir ialah Ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Pengembangan Arsitektur dan Infrastruktur PP DMI, Achmad Sugiharto.
“PRIMA DMI akan berhasil menjadi organisasi yang berkesinambungan secara nasional sekaligus mendapat pahala bila diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas,” tambahnya.
PRIMA DMI, lanjutnya, juga harus memiliki analisis yang baik dalam strategi, situasi dan analisis yang jelas. “Caranya ialah dengan menetapkan Winning Aspriration– Where To Play – How To Win, yang spesifik,” ujarnya. Termasuk dalam membentuk organisasi yang solid, dia mengatakan, pengurus harus menyepakati Culture PRIMA yang dapat membedakannya dengan organisasi kepemudaan lainnya.