Rabu 12 Dec 2018 15:53 WIB

Satu Ditangkap, Tiga Pengeroyok Anggota TNI Masih Diburu

Satu tersangka yang ditangkap diduga turut memukul korban.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan anggota TNI yang terjadi di wilayah Cibubur, Jakarta Timur. Namun, polisi masih memburu tiga orang yang diduga ikut mengeroyok anggota TNI tersebut, yakni berinisial I, H, dan D.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pelaku berinisial AP ditangkap oleh Polsek Ciracas, Polres Jakarta Timur, dan dibantu Polda Metro Jaya pada Rabu (12/12) pukul 08.30 WIB. Ia diduga melakukan pemukulan terhadap korban.

Saat ini, AP sudah berada di Polda Metro Jaya guna dimintai keterangan lebih lanjut.”Pelaku ini bernisial AP adalah pekerjaan tukang parkir beralamat di Ciracas, Jakarta Timur,” kata dia di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/12).

AP ditangkap di rumahnya saat masih tidur dan tanpa perlawanan. Setelah itu, kepolisian langsung membawanya ke Polda Metro Jaya. 

Sesuai keterangan awal kepada polisi, AP berperan memegangi dan ikut melakukan pemukulan terhadap korban. AP juga memaparkan peran ketiga temannya saat kejadian.

Kendati demikian, polisi belum mengungkap peran ketiganya. Kepolisian masih akan menangkap para pelaku untuk mendapatkan keterangan. “Tiga orang ini masih kita cari, segera akan kita lakukan penangkapan,” kata dia.

photo
Sejumlah petugas kepolisian mengevakuasi mobil yang hancur pasca peristiwa perusakan dan pembakaran di gedung Polsek Ciracas, Jakarta, Rabu (12/12). (Republika)

Sementara itu, pengeroyokan terhadap anggota TNI ini dikabarkan memicu penyerangan ke Polsek Ciracas pada Selasa (11/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Massa yang melakukan penyerangan dikabarkan ingin melihat langsung pelaku pengeroyokan. 

Awalnya, mereka menanyakan lokasi penahanan pelaku pengeroyokan. Kala itu, kepolisian menjawab para pelaku masih dalam pengejaran. Namun, massa tidak puas dengan jawaban tersebut sehingga langsung beraksi menghancurkan polsek membabi buta.

“Mereka ada yang merusak mobil, ada yang merusak kantor, dan ada tiga anggota yang sakit, dua anggota sudah rawat jalan yang satu masih di rawat di RS Polri Kramat Djati. Yang masih dirawat ini Kapolsek-nya,” kata mantan kabid humas polda Jawa Timur itu. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement