Kamis 13 Dec 2018 14:52 WIB

Sebelum Meninggal, Eril tak Izinkan Kamar Kosnya Dibersihkan

Polisi tidak menemukan adanya bekas kekerasan di jenazah adik dari Emil Dardak itu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasatreskim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai mengatakan mayat Eril Aristianto yang merupakan adik dari Bupati Trenggalek Emil Dardak pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan kosan. Menerima laporam temuan mayat, aparat kepolisian langsung melakukan olah TKP.

Rifai mengaku pihaknya masih menyelidiki perihal kebiasaan dan tingkah laku korban sebelum meninggal. Berdasarkan keterangan awal, korban diketahui tak mengizinkan kamar kosannya dibersihkan.

"Dalam satu bulan ke belakang kamar tersebut tidak diizinkan untuk dibersihkan oleh  petugas atau pembantu rumah tangga dikos yang biasa membersihkan kamar dari pada kosan trrsebut," katanya di Mapolrestabes Bandung, Kamis (13/12).

Menurutnya keterangan tingkah laku dan kebiasaan korban akan menjadi analisa dari timnya mengungkap kasus tersebut. Sebab, tidak ditemukan tanda-randa kekerasan baik di tubuh korban juga sekitar kamar yang ditinggalinya.

Berdasarkan olah TKP, tambahnya, ditemukan sejumlah barang yang berada di kamar korban yang akan ditindaklanjuti. Di antaranya adalah tabung helium (He) dan selang juga tabung freon dan plastik yang menutupi sebagian kepala korban.

Ia mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban berdasarkan temuan tersebut. Termasuk hubungan temuan dengan eksperimen tertentu yang menyebabkan kematian. Pihaknya akan mendalami kebiasaan sehari-hari almarhum dengan tim.

"Itu menjadi bahan analisa nanti kita akan dalami dulu untuk lebig mengetahui apa penyebab kematian dan juga bagaimana aktivitas dariada korban tersebut," ujarnya.

Ia menuturkan jajaran Polrestabes Bandung akan bekerjasama dengan Puslabfor untuk melaksanakan olah TKP lanjutan. Hal ini untuk menganalisa kebiasaan dan kegiatan daripada korban selama ini untuk pendalaman dari sisi biologi forensik maupun digital forensik. Pihaknya juga akan mengundang dari pihak ITB sebagai tempat kuliah korban untuk melakukan pendalaman.

"Secepatnya kita akan laksanakan. Kita akan koordinasi dengan puslabfor," ucapnya.

Temuan jenazah berawal dari petugas keamanan yang menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa di kosannya. Petugas keamanan tersebut pun langsung memghubungi Polsek Coblong yang dilanjutkan olah TKP dan visum awal di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Keluarga menolak proses autopsi untuk penyelidikan lebih lanjut. Meski demikian Satreskrim Polrestabes Bandung akam tetap melanjutkan penyelidikan dengan Puslabfor dan pihak kampus tempat Eril berkuliah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement