REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sa'ad Ibn Abi Waqqas yang diutus Khalifah Utsman bin Affan menemui penguasa dinasti Tang. Setelah penguasa Dinasti Tang membolehkan penyebaran agama Islam, ia menetap di Guangzhou dan membangun Masjid Huaisheng.
Kemampuannya dalam bidang arsitektur diperolehnya saat masih berada di Madinah.Ia menambahkan sebuah Iwan ruangan lengkung, seperti milik kaisar Persia, sebagai tempat ibadah. Bangunan yang juga disebut Masjid Agung Guangzhou ini dikenal sebagai masjid pertama di Cina.
Arsitektur masjid itu merupakan perpaduan arsitektur Cina dan Islam. Masjid yang dibangun untuk mengenang Nabi Muhammad ini dikenal pula sebagai Masjid Guangta.
Pembangunan masjid ini merupakan tonggak penting dalam sejarah Islam di Cina.
Ini merupakan masjid tertua yang bertahan di seluruh Cina dan berusia lebih dari 1.300 tahun. Masjid ini masih tetap tegak berdiri di Guangzhou modern, setelah diperbaiki dan direnovasi.
Jejak lainnya dari peradaban Islam di Cina adalah Da Qingzhen Si atau Masjid Agung Chang'an, sekarang bernama Xi'an, di Provinsi Shaanxi. Masjid ini didirikan pada 742 Masehi. Ini merupakan masjid awal terbesar dan terbaik di Cina, dengan ukuran 12 ribu meter persegi.
Masjid ini dibangun saat pemerintahan Dinasti Ming pada 1392, seabad sebelum jatuhnya Granada. Sejumlah catatan menyatakan, pendirinya adalah Zheng He. Di dalam masjid itu, terdapat tablet batu untuk mengingat dukungannya atas pembangunan masjid tersebut.