Kamis 13 Dec 2018 17:09 WIB

BSM Nilai Bisnis Organik Saja tidak Cukup

OJK mendorong perbankan syariah agar salurkan pembiayaan ke sektor riil.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Pengunjung mendapatkan informasi mengenai layanan perbankan syariah disalah satu stand Expo Perbankan dan Keuangan Syariah di Blok M Square, Jakarta, Ahad (7/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mendapatkan informasi mengenai layanan perbankan syariah disalah satu stand Expo Perbankan dan Keuangan Syariah di Blok M Square, Jakarta, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) menilai, pertumbuhan keuangan syariah masih lambat. Hal itu karena pangsa pasarnya baru sekitar 8,58 persen. 

"Kita lihat pertumbuhan ini lambat. Meski masih bergerak," ujar Komisaris Utama BSM Mulya E Siregar dalam Indonesian Islamic Economic Forum dan Masyarakat Ekonomi Islam (IIEF & MES), di Menara Bank Tabungan Negara (BTN), Jakarta, Kamis, (13/12).

Selama ini, kata dia, lembaga keuangan keuangan syariah seperti bank hanya mengembangkan bisnis organik. Maka menurutnya, perlu ada terobosan lain untuk mempercepat pertumbuhan tersebut.

"Kayaknya perlu sesuatu yang out of the box, karena target nggak bakal tembus kalau hanya lakukan bisnis organik saja. Terobosan itu misalnya BTN dikonversi jadi bank syariah, bisa tembus 10 persen itu (pangsa pasar keuangan syariah)," tuturnya.