Jumat 14 Dec 2018 13:28 WIB

Dua Warga Israel Tewas dalam Baku Tembak di Ramallah

Ketegangan di Tepi Barat terus memuncak menyusul kebijakan sepihak Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.
Foto: AP
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Dua warga Israel tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tembak-menembak di dekat Kota Ramallah, Tepi Barat, Kamis (13/12) waktu setempat. Hal ini diketahui sebagaimana pernyataan militer Israel.

Dilansir Anadoly Agency, Jumat (14/12), dalam sebuah pernyataan, tentara Israel menyebut seorang pria bersenjata Palestina menembaki sebuah bus yang membawa orang-orang Israel di Asaf Junction, di sebelah utara Yerusalem.

Penduduk setempat mengatakan, dari mobil yang bergerak, dua orang warga Palestina menembaki warga Israel. Hingga kini tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan itu. 

Setelah serangan, tentara Israel menutup semua pintu masuk ke Ramallah, dan memerintahkan pasukan tetap siaga dan memburu para penyerang yang melarikan diri.

Di sisi lain, media setempat melaporkan para pemukim Isreal telah menyerang kendaraan dan rumah-rumah Palestina di desa Netin, sebelah timur Ramallah. 

Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah pun menyalahkan kebijakan Israel atas serangan harian ke wilayah Palestina dan kebuntuan perdamaian atas kekerasan yang terjadi.

"Situasi yang diciptakan akibat kebijakan serangan berulang ke kota-kota, lalu hasutan terhadap Presiden dan buntunya proses perdamaian menyebabkan penolakan terhadap gelombang kekerasan," kata Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.

Palestina berupaya terus menolak kekerasan, dan penyerangan. Selain itu hasutan harus berhenti dan tidak menciptakan atmosfer yang menambah ketegangan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement