Senin 01 Sep 2025 23:01 WIB

Media AS: Israel akan Caplok 60 Persen Tepi Barat, Respons Rencana Pengakuan Palestina Oleh Barat

Israel terus melakukan aneksasi wilayah Tepi Barat.

Anak Palestina menghalau kendaraan Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel menyusul serangan militer di kota Nablus, Tepi Barat, Rabu, 27 Agustus 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Anak Palestina menghalau kendaraan Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel menyusul serangan militer di kota Nablus, Tepi Barat, Rabu, 27 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV— Pemerintah Israel secara serius mendiskusikan pencaplokan beberapa wilayah Tepi Barat sebagai respons atas keinginan negara-negara Barat untuk mengakui negara Palestina, demikian dilaporkan situs berita AS Axios pada Ahad (31/8/2025) dengan mengutip beberapa sumber.

Axios mengutip tiga sumber Israel, Amerika dan Eropa yang menyebut Menteri Luar Negeri dan Urusan Strategis Israel Gideon Sa'ar dan Ron Dermer mengatakan kepada rekan-rekan mereka di beberapa negara Eropa bahwa Israel akan mencaplok beberapa wilayah Tepi Barat jika negara Palestina diakui.

Baca Juga

Sebuah sumber di Eropa mengatakan kepada situs web tersebut bahwa Dremer mengatakan kepada Anne-Claire LeGondre, Penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk urusan Timur Tengah, bahwa Israel akan mencaplok Area C, yang merupakan sekitar 60 persen dari Tepi Barat.

Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa langkah Israel tersebut akan bergantung pada sikap Presiden AS Donald Trump mengenai aneksasi.

Axios juga mengutip Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, yang mengatakan bahwa pemerintahan Trump belum mengambil sikap terhadap aneksasi Israel atas beberapa bagian Tepi Barat.

Huckabee mengatakan bahwa apa yang direncanakan oleh pihak Eropa mulai membuat semakin banyak orang Israel yang mengatakan bahwa mungkin mereka harus mulai berbicara tentang pencaplokan wilayah Tepi Barat.

Dia menambahkan bahwa dia tidak tahu ukuran potensi aneksasi, dan berbicara tentang kurangnya konsensus tentang masalah ini dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Axios melaporkan bahwa Dewan Keamanan Israel dijadwalkan untuk membahas masalah ini pada Ahad, dengan memperhatikan tekanan yang diberikan oleh mitra koalisi Netanyahu untuk menerapkan skema aneksasi.

photo
Tentara Israel menembakkan gas air mata selama bentrokan dengan warga Palestina menyusul serangan militer di kota Nablus, Tepi Barat, Rabu, 27 Agustus 2025. - (AP Photo/Majdi Mohammed)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement